Sat Pol PP Geram, Pencarian “Koin Jagat” Rusak Fasilitas Publik di Denpasar
(Dutabalinews.com), Pencarian Koin Jagat yang ramai dilakukan oleh sebagian masyarakat membuat Sat Pol PP Kota Denpasar geram. Aktivitas tersebut menimbulkan dampak kerusakan fasilitas publik di wilayah Kota Denpasar. Fasilitas yang paling banyak dirusak antara lain taman, pedestrian, hingga air minum otomatis yang turut dirusak oleh sekelompok orang yang terlibat dalam pencarian koin jagat.
Kasat Pol PP Kota Denpasar, AA Ngurah Bawa Nendra, saat dikonfirmasi menegaskan bahwa pihaknya sangat menghargai hobi atau kegemaran masyarakat. Namun demikian, jika aktivitas tersebut merusak fasilitas publik, hal itu tentu tidak dapat dibenarkan. Terlebih, taman kota yang pembuatan dan perawatannya menggunakan dana masyarakat melalui APBD.
“Iya, tadi kita sudah berkordinasi dengan DLHK, banyak masyarakat pencari koin jagat justru merusak fasilitas publik. Ini tentu tidak dibenarkan dan sangat disayangkan,” ujarnya.
Dikatakannya, perusakan fasilitas publik yang dilakukan secara sengaja melanggar ketentuan Perda Kota Denpasar Nomor 1 Tahun 2015 tentang Ketertiban Umum. Para pelanggar dapat dikenai hukuman denda atau kurungan melalui mekanisme Sidang Tindak Pidana Ringan (Tipiring).
“Saat ini, kami akan melaksanakan penjagaan di Taman Kota Lumintang, Lapangan Lumintang, hingga Lapangan Puputan Badung I Gusti Ngurah Made Agung. Ini untuk mengantisipasi adanya kegiatan serupa yang merusak fasilitas publik. Nanti, jika ketangkap basah, akan kami Tipiringkan,” tegasnya.
Sebelumnya, Kabid Tata Lingkungan dan Pertamanan DLHK Kota Denpasar, Ida Ayu Widhiyanasari, mengungkapkan beberapa kerusakan parah akibat aksi tersebut. Di antaranya, lantai pedestrian yang dicongkel, kebun yang diinjak-injak, hingga papan air minum otomatis (AMO) milik Perumda Tirta Sewakadarma yang dirusak.
“Fasilitas umum di Taman Kota Lumintang saat ini rusak parah gara-gara pencarian koin jagat. Banyak fasilitas yang kami pelihara setiap hari dirusak begitu saja. Kami geram melihat tindakan seperti ini,” ujarnya.
Menurut Widhiyanasari, DLHK Denpasar setiap hari bekerja keras menjaga kebersihan, menata taman, dan merawat estetika kota demi kenyamanan warga Denpasar. Namun, upaya tersebut menjadi sia-sia akibat ulah oknum pencari koin yang merusak fasilitas tanpa berpikir panjang.
“Pagi, siang, malam kami bekerja merawat kota agar masyarakat nyaman. Tapi, tanpa rasa malu atau empati, mereka dengan mudah merusak fasilitas yang seharusnya dinikmati bersama,” keluhnya. (ags)