Buku “Semua Karena Nirankara?” Jaga Tradisi Keaksaraan di Bali

(Dutabalinews.com), Buku “Semua Karena Nirankara?” setebal 144 halaman karya Andre Syahreza diluncurkan di Sutasoma Lounge, The Meru Sanur,  Jumat (21/3/2025). Buku ini mengingatkan kembali kisah “Sukreni Gadis Bali’ karya A.A. Pandji Tisna dengan versi modern.

Peluncuran karya bergenre fiksi ini ditandai dengan penyerahan hard cover buku “Semua Karena Nirankara?” dari Andre Syahreza kepada Ny. Putri Suastini Koster yang juga dikenal sebagai penggiat sastra.

Ny. Putri Koster menyambut baik karya yang terinspirasi dari novel fenomenal “Sukreni Gadis Bali” karya Anak Agung Pandji Tisna. “Ini menarik, karena Ibu juga mengikuti proses syuting di Lovina saat Sukreni Gadis Bali difilmkan,” ucapnya.

Ia merasa bangga melihat anak muda yang menekuni dunia sastra. “Benang merah dari peluncuran buku ini adalah memastikan bahwa penulisan konvensional tidak terhenti, sehingga tradisi keaksaraan di Bali tetap terjaga,” terangnya.

Perempuan yang juga dikenal sebagai penekun puisi ini berpesan agar para penulis tidak berhenti berkarya. “Masih banyak hal yang bisa digali dari budaya Bali untuk diangkat dalam karya sastra,” ungkapnya.

Secara khusus, Putri Koster berpendapat buku “Semua Karena Nirankara?” patut diapresiasi karena mengusung tema perempuan. Ia berharap adaptasi Sukreni ke Nirankara mampu mengharmoniskan ruang tradisi dan modernitas. Lebih dari itu, ia menekankan pentingnya menggambarkan perempuan secara autentik.

“Bukan bermaksud menjelekkan, tetapi perempuan masa kini harus belajar memahami apa yang seharusnya ia lakukan,” tandasnya sembari menambahkan bahwa perempuan adalah kekuatan (power) atau sakti bagi laki-laki.

Pada kesempatan itu, perempuan yang dikenal sebagai penyair ini juga mendorong kemunculan talenta baru di bidang sastra yang mengikuti jejak Andre Syahreza. Untuk mewadahi karya sastra, ia menyampaikan bahwa Pemprov Bali memiliki ajang Festival Bali Jani, yang telah berjalan selama lima tahun. “Melalui ajang ini, kita mendorong anak muda untuk menghasilkan karya yang sesuai dengan perkembangan zaman. Selanjutnya, jika Pusat Kebudayaan Bali telah rampung, akan digelar Bali International Book Fair. Karena kita sebagai tuan rumah, harus ada karya dari penulis lokal,” sebutnya.

Di akhir sambutannya, Putri Koster menyampaikan selamat atas terbitnya karya Andre Syahreza. Ia juga memuji sikap terbuka Andre yang secara jelas mencantumkan bahwa karyanya terinspirasi dari Sukreni Gadis Bali. “Teruslah berkarya dan berikan pencerahan bagi masyarakat,” pesannya.

Andre mengungkapkan novel pertamanya ini ia rancang untuk Generasi Z. Ia juga melakukan survei lapangan di lokasi Sukreni (Singaraja) untuk buku yang digarapnya sekitar enam bulan ini.

Dwi Emayanti selaku Ketua Yayasan Mudra Swari Saraswati & Festival Manager  mengatakan perlu edukasi bagi generasi muda bahwa sastra itu bisa fun, bukan hal yang menyeramkan.

Director of Marketing Communications The Meru Sanur Melody Siagian mengatakan buku ini kisahnya menarik, ringan dan mudah dimengerti.

Perwakilan Gramedia yang hadir mengatakan Buku “Semua karena Nirankara?” ini juga akan dipasarkan ke penerbit luar selain berbahasa Indonesia. Dalam peluncuran hadir sejumlah penulis nasional Dee Lestari, Henry Manampiring dan special guests Putu Tiwi (Penulis buku ‘Melawan Bahasa Patriarki’) serta Wangsa Loka (Travel Content Creator yang juga penulis).(ist)