Mi-Reng: Perayaan Kreativitas Baru Gamelan, Masterclass Dimulai 2 April 2025
(Dutabalinews.com), Menyongsong Mi-Reng, perayaan New Music for Gamelan, diselenggarakan agenda Masterclass (Lokacipta) pada tanggal 2 April mendatang.
Mi-Reng melibatkan Kurator, Wayan Gde Yudane dan Warih Wisatsana. Di samping itu, juga para komposer dan sekaa gamelan mumpuni bereputasi internasional, yang menekuni dan mengeksplorasi komposisi musik baru untuk gamelan.
Kegiatan itu diselenggarakan oleh Mi-Reng, didukung oleh Kementerian Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) melalui Program Pemanfaatan Hasil Kelola Dana Abadi Kebudayaan, dan kali ini bekerja sama pula dengan Bentara Budaya Bali.
New Music for Gamelan merupakan sebentuk penciptaan gending baru dari perangkat gamelan (warisan terdahulu) yang disikapi secara baru pula. Kebaruan itu tecermin semisal adanya pengolahan instrumentasi, pelarasan, orkestrasi, warna suara dan sebagainya.
Semangat kebaruan itu pula terwakili oleh capaian teknik permainan berikut struktur dan sistem kerja antar instrumentasi. Kebaruan fisik dan non fisik tersebut melahirkan sebentuk kebaruan sudut pandang, terutama adanya tata racik gending baru yang pada giliran berikutnya menciptakan pengetahuan dan perbendaharaan teknis racik baru.
Yudane menjelaskan, Mi-Reng: New Music for Gamelan merupakan sebuah program yang menghadirkan eksplorasi musikal inovatif berbasis gamelan, berpijak pada semangat mendengar (Mi-Reng) secara mendalam. Dalam bahasa Bali dan Jawa, Mi-Reng bermakna “mendengar”.
Dalam konteks peristiwa cipta, Mi-Reng berupaya menghadirkan capaian estetika-stilistika-tematika yang mengeksplorasi gamelan dalam lintas disiplin seni; mencerminkan sinergi unsur Bunyi (Suara), Tari (Paraga), Puisi (Kata), dan Visual Art (Rupa) dengan mengedepankan Kekinian dan Kebaruan; sebuah perayaan Kreativitas yang lintas batas.
Program New Music for Gamelan ini digelar bermula tahun 2011, Sahaja Sehati bersama Bentara Budaya Bali serta atas inisiatif komposer Wayan Gde Yudane dan Dewa Alit mengetengahkan pertunjukan Triple 2: New Music for Gamelan “A Tribute to Wayan Sadra”.
Kolaborasi Gamelan Wrdhi Cwaram dan Salukat ini didedikasikan kepada Wayan Sadra, musikolog dan komposer yang wafat pada Kamis, 14 April 2011 di Solo.
Program-program New Music for Gamelan serupa ini terus berlanjut sebagai agenda berkala di Bentara Budaya Bali, termasuk 7 seri program Komponis Kini “A Tribute to Lotring” (2016) dan 6 seri program Komponis Kini “A Tribute to Wayan Beratha” (2019), yang dikuratori oleh Wayan Gde Yudane, Dewa Alit, dan Wayan Sudirana. Terhenti kemudian karena pandemi 2020.
Pada konteks peristiwa cipta yang strategis ini, Mi-Reng dipresentasikan dalam satu intensitas mendalam sebagai bagian dari lelaku penghayatan penciptaan.
Melalui rangkaian program Mi-Reng, warisan tradisi beserta nilai filosofinya, disikapi para kreator terpilih secara kritis dan kreatif (paradigma baru). Ini sekaligus adalah upaya menghadirkan capaian seni yang mengedepankan Kekinian dan Kebaruan.
Lokacipta merupakan sebentuk program lokakarya tematik terarah yang berfokus menggali tradisi dengan menautkan paradigma yang ada dulu dan kini, menjadi sesuatu yang beyond hari ini atau mewarnai dinamika sekarang dan mendatang.
Presentasi cipta dimungkinkan dengan melakukan kreasi alih media dan kolaborasi lintas bidang guna melahirkan karya-karya kolaborasi yang berangkat dari pemaknaan Bunyi (Suara), Tari (Paraga), Puisi (Kata), dan Visual Art (Rupa).
Sebagai bagian dari program Mi-Reng: New Music for Gamelan, masterclass ini terbuka bagi individu yang ingin mendalami eksplorasi gamelan dalam perspektif baru.
Pengampuh Karya atau Ketua Panitia kegiatan ini, Adi Sumarna, menjelaskan bahwa masterclass akan mengajak peserta untuk menggali lebih dalam aspek komposisi, teknik permainan, rekaman, kolaborasi, serta keterhubungan gamelan dengan berbagai disiplin seni guna melahirkan kemungkinan terciptanya karya-karya masterpiece.
Sebagaimana visi yang diusung sejak awal program New Music for Gamelan di Bentara Budaya Bali, Mi-Reng diniatkan sebagai sebuah upaya re-formasi, memberi format dan pemaknaan baru (re-interpretasi) terhadap gending-gending yang tergolong klasik atau yang sudah ada, sekaligus melakukan penciptaan (re-kreatif) yang (sama sekali) baru.
Pada acara itu dikedepankan bukan semata konservasi, namun terutama adalah eksplorasi mendalam terhadap ragam komposisi musikal ini; sebuah penciptaan baru melampaui kebakuan, akan tetapi tetap merefleksikan filosofis tertentu.
Adi Sumarna menambahkan, ketentuan peserta Masterclass diantaranya; 1) Peserta terbuka bagi komposer, musisi, pelaku seni pertunjukan (aktor, penari, performer), sastrawan, perupa, seniman lintas media serta pengkaji/akademisi; 2) Peserta diharapkan terlibat secara aktif dalam seluruh sesi, baik melalui diskusi, eksperimen langsung, maupun praktik kolaboratif; 3) Peserta terbatas untuk 20 orang; 4) Masterclass ini gratis/tidak dipungut biaya bagi peserta; 5) Peserta mendapatkan akses penuh ke materi masterclass, sesi praktik, dan kesempatan berjejaring dengan narasumber serta sesama peserta; 6) Sertifikat akan diberikan bagi peserta yang mengikuti masterclass secara penuh; 7) Pendaftaran dilakukan melalui Google Formulir: https://bit.ly/LokaciptaMireng atau Whatsapp: +62 857-6062-3232 (Sekretariat Mi-Reng) selambatnya tanggal 1 April 2025. Pendaftaran akan ditutup sebelum batas waktu yang ditentukan apabila kuota peserta telah terpenuhi.
Masterclass dilakukan secara langsung (tatap muka) di lokasi. Sesi akan melibatkan presentasi, diskusi, dan praktik langsung sesuai dengan tema masing-masing masterclass.
Pertama, Sistem Pelarasan dalam Gamelan dan Tantangan Kekinian akan menghadirkan Narasumber I Made Kartawan, Ph.D pada Hari Rabu, 2 April 2025.
Kedua Eksplorasi Microtonality dalam Gamelan, Narasumber Septian Dwicahyo dan Putu Lia Veranika, Hari Sabtu, 5 April 2025.
Ketiga, Rekaman Gamelan dan Produksi Suara untuk Pertunjukan Live, Narasumber Janu Janardhana, Selasa, 8 April 2025.
Keempat, Musikalitas dan Puisi dan Kreasi Alihmedia, Narasumber Arif Bagus Prasetyo, Jumat, 11 April 2025.
Kelima, Melampaui Tradisi: Komposisi dan Penciptaan Baru, Narasumber Dewa Alit, Jumat, 11 April 2025.