Dr. Mangku Pastika, M.M.: Wirausahawan Menjadi Motor Penggerak Kemajuan
“Untuk itu kita harus terus bisa mencetak wirausahawan sebanyak mungkin dan ini menjadi salah satu tugas kampus,” ujar Anggota DPD RI dapil Bali Dr. Mangku Pastika,M.M. saat reses yang berlangsung via vidcon, Kamis (22/7) di DPD RI Perwakilan Bali.
Reses yang mengangkat tema “Pengembangan Jiwa Wirausaha di Kalangan Generasi Muda” menghadirkan narasumber Inkubator Bisnis Stispol Wira Bhakti Denpasar I Wayan Sugiartana dan
pelaku usaha lainnya dipandu Tim Ahli Nyoman Wiratmaja didampingi Ketut Ngastawa dan Nyoman Baskara.
Dalam pengantarnya Mangku Pastika memaparkan bahwa wirausahawan di Indonesia masih sedikit yakni sekitar 2 persen dari jumlah penduduk. Sehingga tak semaju Singapura dan Cina yang begitu banyak jumlah pengusahanya, sekitar 10 persen dari jumlah penduduknya.
Tak mengherankan, di tengah pandemi ini, Cina mampu menjual vaksin 5 miliar. Belum lagi APD dan herbal yang dibutuhkan dunia. “Kehadiran wirausahawan sangat penting karena menjadi motor penggerak kemajuan,” tandas mantan Gubernur Bali dua periode ini.
Jadi tambahnya tugas kampus dan pusat-pusat pelatihan yang lain untuk mencetak lulusan yang mampu menjadi wirausahawan dan menciptakan lapangan kerja. “Jangan sampai setelah wisuda menjadi benalu di keluarganya,” tambah Mangku Pastika.
Diakui tantangan ke depan memang berat dengan berkembangnya digitalisasi. Banyak bisnis yang mulai mengurangi tenaga kerjanya. Contohnya di perbankan yang memanfaatkan sistem digital sehingga efisien dari sisi tenaga kerja.
Dicontohkan pula dalam perkembangan yang terjadi posisi menteri bisa dijabat tamatan SMP. Menteri pendidikan juga tak harus profesor. Untuk kaya tak harus sekolah tinggi-tinggi. Ini artinya ke depan, kampus harus memikirkan tamatannya agar bisa menciptakan lapangan kerja.
Narasumber Inkubator Bisnis Stispol Wira Bhakti Denpasar I Wayan Sugiartana, S.T., M.T., mengatakan peluang kerja di usaha mikro cukup tersedia seperti agribisnis, kuliner, fotografi dan video. Di kampus, mahasiswa diharapkan bikin startup sehingga ketika tamat siap berwirausaha. “Memang pandemi ini kondisinya stagna n. Yang penting tetap kreatif dan jangan patah semangat,” jelas Sugiartana.
“Dalam pengembangan inkubator bisnis kita juga menggandeng bapak angkat dimana mahasiswa belajar dari bapak angkat dan ini banyak yang berhasil,” tambah Kaprodi Administrasi Bisnis STISPOL Wira Bhakti Denpasar ini. (bas)