Politik

Jantung Berdebar Apakah Tanda Sakit Jantung?

(Dutabalinews.com), Penyakit jantung sampai tahun 2021 masih menjadi pembunuh utama umat manusia di seluruh dunia. Sehingga setiap tahunnya hari kesehatan jantung selalu diperingati dengan memberikan edukasi terkait pengenalan gejala penyakit jantung itu sendiri.

Untuk tahun 2021, peringatan hari kesehatan jantung yang jatuh pada tanggl 29 September diakui Koordinator Sub Bagian Aritmia dan Kardiovaskular RSUP Sanglah dr. Made Putra Swi Antara,Sp.JP., dilakukan selama seminggu.

“Tujuannya adalah untuk memberikan edukasi yang lebih lengkap mengenai penyakit jantung kepada masyarakat,” jelasnya.

Untuk penyakit jantung sendiri, dr. Putra mengakui jenis penyakit jantung itu, sangatlah luas, salah satunya adalah gangguan irama jantung atau sistem kelistrikan pada jantung manusia.

Irama jantung ini, lebih dikenal dengan istilah detak jantung manusia. Dalam kondisi normal, manusia tidak bisa merasakan denyut jantungnya, namun pada beberapa orang dalam kondisi tertentu bisa merasakan denyut jantungnya, apakah iramanya lebih keras atau lebih cepat tergantung kondisi penyerta yang dirasakan si pasien.

Terkait kondisi ini, dr. Putra menjelaskan orang normal bisa mengalami keluhan jantung berdebar jika dalam kondisi tertentu, misalnya ketika jatuh cinta, tegang, marah, ketakutan hingga perasaan terlalu senang.

“Dalam kondisi ini, irama jantung wajar mengalami perubahan, karena dipicu oleh meningkatnya adrenalin di tubuh manusia dan kondisi ini tidak berbahaya,” ungkapnya.

Namun jika irama jantung berdetak lebih kuat dan tidak dalam kondisi tersebut di atas maka ketika mengalami jantung berdebar dalam kondisi santai dan diikuti oleh kondisi tertentu, mulai dari gangguan kesadaran, nyeri dada hingga sesak napas hebat, maka kondisi tersebut menurut dr. Putra perlu diwaspadai.

Kemungkinan kondisi tersebut sudah mengarah pada gejala penyakit jantung, dan si pasien disarankan untuk segera melakukan pemeriksaan ke dokter.

“Karena tanpa adanya pemeriksaan dan evaluasi dokter tidak akan bisa menentukan diagnosanya dan jika tidak diperiksakan ke dokter kemungkinan si pasien akan mengalami serangan jantung dan berakibat fatal sangat besar,” tambahnya. (ist)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *