Politik

​DJKI Kemenkuham RI Mencatat, POP HC Tahun 2022 Alami Peningkatan Hingga 47℅

(Dutabalinews.com),Dalam rangka meningkatkan perlindungan dan pemanfaatan ekonomi melalui kekayaan intelektual, serta mengapresiasikan pelaku ekonomi kreatif di Indonesia, khususnya di Bali, Direktorat Jendral Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) RI menyelenggarakan kegiatan bertajuk Festival Karya Cipta Anak Negeri yang dimulai dari tanggal 29-30 Oktober 2022.

Disela-sela acara penutupan Festival Karya Cipta Anak Negeri yang digelar di Art Center, Denpasar, Menteri Hukum dan HAM RI, Yasonna H. Laoly yang didampingi Guburnur Bali Wayan Koster mengatakan  pencanangan tahun hak cipta berhasil meningkat di tahun 2022. “Hal ini tak lepas dari peran sistem Persetujuan Otomatis Pencatatan Hak Cipta (POP HC) yang dirilis sejak akhir 2021,” kata Yasonna, Minggu (30/10).

Ia menyampaikan pencatatan ciptaan melalui sistem POP HC per 26 Oktober 2022 mampu menunjukkan angka peningkatan yang begitu drastis hingga mencapai 47%. Ini bisa dikatakan pencapaian yang luar biasa di tahun 2022. Kesuksesan ini terletak pada sebuah inovasi yang memberikan dampak luar biasa untuk para kreator, seniman, pelaku ekonomi kreatif terutamanya dalam melindungi karya ciptanya.

“Bahkan melalui Festival Karya Cipta Anak Negeri yang diselenggarakan ini bisa menjadi wadah untuk memacu kreativitas para seniman, terutamanya buat para seniman muda,” terangnya. Sementara itu, pencanangan Tahun Hak Cipta sendiri sebelumnya dilakukan karena melihat tingginya geliat ekonomi kreatif khususnya dari para kreator hak cipta dalam beberapa tahun terakhir yang menunjukkan sumbangsih luar biasa bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

Oleh karena itu, Festival Karya Cipta Anak Negeri diselenggarakan sebagai sarana memicu kreativitas para seniman, utamanya seniman muda, sehingga ekosistem kreasi konten di Indonesia semakin maju dan semakin banyak konten yang memperkenalkan budaya Indonesia.

“Selain memberikan apresiasi kepada para kreator, seniman atau pelaku ekonomi kreatif, festival ini diharapkan memberikan keuntungan nyata bagi masyarakat di sekililingnya. Saya harap masyarakat ikut merasakan geliat aktivitas seni budaya yang ditampilkan,” kata Yasonna.

Sementara Gubernur Bali  Wayan Koster sendiri juga menyampaikan kalau sebenarnya Bali itu wilayah sangat kaya akan karya intelektual. Dan selama menjadi Gubernur Bali sudah berhasil mendapatkan 260 sertifikat kekayaan intelektual.

“Saya sebagai Gubernur Bali mengucapkan terima kasih kepada Kemenkumham RI Yasonna yang telah dengan cepat memberikan pelayanan kekayaan intelektual pada masyarakat Bali. Ini penting agar budaya Bali seperti memiliki tari pendet nantinya tidak lagi diklaim oleh pihak lain. Karena tari pendet juga salah satu kekayaat intelektial yang saat ini dimiliki Bali,” pubgkasnya. SUS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *