Pariwisata & Budaya

163 Ogoh-Ogoh Ramaikan Malam Nyepi di Denpasar

(Dutabalinews.com), Pendaftaran lomba ogoh-ogoh serangkaian menyambut Nyepi Caka 1941 tahun 2019 di Kota Denpasar ditutup, Senin (18/2) sore. Dari pendaftaran yang telah dibuka sejak 18 Januari lalu, berdasarkan data Dinas Kebudayaan Kota Denpasar, sebanyak 163 ogoh-ogoh dari STT di empat kecamatan Kota Denpasar tercatat mengikuti tahapan penjurian.

Adapun dari keseluruhan peserta yang terdaftar, 47 ogoh-ogoh berasal dari Kecamatan Denpasar Timur, 44 dari Kecamatan Denpasar Utara, 37 dari Kecamatan Denpasar Barat dan 35 ogoh-0goh berasal dari Kecamatan Denpasar Selatan.

Kadis Kebudayaan Kota Denpasar, IGN Bagus Mataram saat dikonfirmasi Selasa (19/2) mengatakan seluruh rangkaian pendaftaran peserta lomba ogoh-ogoh telah usai. Dimana, keseluruhan peserta akan mengikuti tahap selanjutnya yakni penjurian yang dimulai tanggal 25 hingga 28 Februari mendatang dan secara berturut-turut dimulai dari Kecamatan Denpasar Timur, Denpasar Utara, Denpasar Barat dan berakhir di Kecamatan Denpasar Selatan. Sedangkan pengumuman hasi penjurian akan dilaksanakan pada 1 Maret.

“Selanjutnya akan dilaksanakan tahap penjurian, dimana juri beserta rombongan datang langsung ke banjar-banjar dimana oggoh-ogoh disiagakan,” ujar Mataram.

Lebih lanjut dikatakan, rangkaian penilaian akan melibatkan sembilan orang dewan juri yang berasar dari kalangan profesional dibidangnya. Nantinya, dari hasil penjurian ini akan dicari nominasi sebanyak 8 besar di masing-masing kecamatan, sehingga keseluruhanya akan berjumlah 32 yang akan mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp. 10 juta dipotong pajak.

“Sebagai ajang pelestarian seni, budaya dan tradisi kami beraharao seluruh STT menanmpilkan karya ogoh-ogoh terbaiknya,” jelas Mataram. Ia menekankan seluruh peserta lomba dan hasil penilaian lomba akan diserahkan ke desa pakraman untuk selanjutnya dilaksanakan pawai di masing-masing desa. Pihaknya juga berharap seluruh elemen yang terlibat saat malam pengerupukan agar tetap menjaga keamanan serta kondusifitas rangkaian Hari Suci Nyepi ini.

“Kepada semua pihak termasuk pesa pakraman, babinsa, Babinkamtibmas, Desa/lurah dan STT akan senantiasa mengawasi lingkungan sekitar agar terjaaga kondusivitasnya serta mentaati aturan pelarangan penggunaan soundsystem saat pawai ogoh-ogoh,” tegas Mataram. (ags)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *