Sosial & Seni

​Temuyuk Crow: Saat Even Musik Digelar Langsung Kompanyekan Bahaya Sampah Plastik

(Dutabalinews.com),Ketua Temuyuk Music Culture (TMC) Prada Cendana Yudara yang akrab disapa Ocen Yudara saat didampingi Sang Ayah I Gde Oka Suanda Yudara dirumahnya terkait even musik dengan mengkompanyekan bahaya sampah plastik yang sudah diselenggarakan, pada Sabtu (3/6) di Desa Keramas, Gianyar.

Pada even musik yang sudah digelar dirasakan penuh makna oleh para Temuyuk Crow. Karena pada even musik tersebut bisa langsung mengkompanyekan tentang bahaya sampah plastik keribuan penonton. Dijelaskan, Temuyuk Crow ini merupakan sebuah wadah atau perkumpulan organisasi dikalangan generasi muda setingkat SMA se-Kota Denpasar dalam menyalurkan ide, gagasan.

Ide dan gagasan yang tentunya lebih berinovasi dengan tujuan bisa ikut memberikan perubahan dan kemajuan buat daerah. Slaah satu ide yang sudah tersalurkan yakni mengkompanyekan bahaya sampah plastik. “Para Temuyu Crow juga sempat melakukan kegiatan sosial lewat penanaman bibit bakau dengan melibatkan tokoh masyarakat setempat yang acaranya dilaksanakan di pesisir segara batu lumbung,” kata Ocen Yudara, Minggu (4/6).

Sembari menyampaikan konser musik yang sudah digelar, pada Sabtu (3/6) bertemakan “Lets Be Lit Without Plastic” tentang bahaya sampah plastik yang bisa mencemari lingkungan. Konser musik ini merupakan konser musik yang kedua, sebab konser musik sebelumnya sudah diadakan dengan tema berbeda. Sebelum mengadakan konser musik biasanya para Temuyuk Crow melakukan kegiatan Road Show terlebih dahulu sembil melaksanakan kegiatan sosial dimasyarakat.

“Seperti salah satunya yang sudah dilakukan lewat penanaman bibit bakau. Dipastikan Temuyuk Crow setiap tahunya akan menyelenggarakan konser musik dengan dibarengi kegiatan sosial dimasyarakat,” ucapnya.

Menambahkan, pada konser musik yang diadakan di Desa Kramas, Gianyar. Pastinya Temuyuk Crow merasa terhormat, sebab bisa mendapat dukung pemuda banjar dangin peken dengan dibuatkan ikon ogoh-ogoh garuda emasbyang diselimuti sampah plastik.

Sampai sebegitunya kepedulian pemuda terhadap bahaya sampah plastik yang diilustrasikan ke dalam sebuah ogoh-ogoh yang kemudian dikompanyekan ketika konser musik berlangsung. “Semoga masyarakat bisa terketuk hatinya, dan bisa peduli terhadap lingkungan. Jangan ada lagi yang namannya pencemaran lingkungan oleh sampah plastik,” tambahhya.

Sang Ayah I Gde Oka Suanda Yudara sangat mendukung kegiatan yang dilakukan anaknya. Apalagi tujuanya sangat mulia yakni dari musik ikut peduli terhadap lingkungan, sekaligus ikut berperan serta dalam memajukan daerah. “Sebagai orang tua tentu hal ini didukung, bila perlu sebagai orang tua sewaktu-waktu akan ikut terjun dan membantu apa yang menjadi kegiatan si anak yang dirasakan sangat mulia ini,” pungkasnya.SUS

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *