Menikmati Kuliner Sunda Yang Digoreng ‘Dadakan’ di Warung Nasi Ampera
(Dutabalinews.com),Makan siang dengan menu masakan Sunda yang digoreng secara dadakan mungkin menjadi sebuah fenomena baru bagi sebagian masyarakat terutama orang kantoran dan para pendatang yang melampiaskan rasa laparnya di Warung Nasi Ampera Bali.
“Hampir tak ada satu rumah makan khas menu Sunda yang menyediakan menu prasmanan dan digoreng atau dibakar dulu sebelum dihidangkan,” kata Takwin Saptaji, Pengelola Warung Nasi Ampera saat ditemui di gerainya di kawasan Jln. Teuku Umar, Denpasar, Rabu (8/1/2020).
Hidangan menu khas Sunda di tempat ini memang sudah jadi fenomena tren makan siang para pekerja kantor yang tidak hanya berasal dari kota Denpasar namun juga datang dari beberapa wilayah pelosok Bali. Menu Ayam Bakar, Tahu Tempe dan semangkuk Sayur Asem lalu digoreng secara dadakan memang mengasyikkan.
Tempat yang bersih dengan interior modern serta ambience yang menawan membuat mereka rela memenuhi antrian saat jam makan siang. “Varian sambal pedasnya memang bikin lidah berkedap-kedap dengan aneka macam sayuran bikin selera makan jadi bertambah,” ujar Nabila, karyawati sebuah bank swasta di Denpasar.
Warung Nasi Ampera dengan akun Instagram @warungnasiamperabali ada di kawasan Jl Teuku Umar Denpasar Bali yang dibuka sejak 15-17 November 2019 lalu ini memang memberikan sensasi baru untuk menikmati kuliner khas sunda dengan lauk pauk yang dihidangkan secara dadakan. “Kami melihat peluang untuk ekspansi ke Bali karena antusiasme masyarakat Bali khususnya yang sangat menggemari sajian masakan khas Sunda yang sedemikian banyak,” kata Takwin.
Dengan berbagai sajian menu Ayam Bakar, Udang, Ikan Gurame, Tahu, Tempe, Sayur Asem, Perkedel, Daging Sapi, Limpa, Usus, Pepes, Karedok dan Jengkol Pedas terhampar, para pengunjung dengan sabar menunggu antrian untuk memilih dan langsung menyerahkannya di kasir untuk ‘digoreng dadakan’. Desain interior modern yang nyaman dan bersih dengan lampu-lampu yang terang di iringi musik akustik pengiring saat bersantap sajian ‘Sundanese’ yang digoreng ‘dadakan’ menjadi konsep warung ini. (hdy)