Ekonomi & Bisnis

Seminar “Servant Leadership”, Pak Oles: Pemimpin Yang Melayani Bekerja Tulus dan Ikhlas

(Dutabalinews.com),Pemimpin yang melayani bertujuan membangun masyarakat dan organisasi dengan bekerja secara tulus, ikhlas, penuh kasih dan menyelesaikan setiap masalah dalam mencapai sasaran yakni kesejahteraan dan kebahagian.

“Kerja tulus ikhlas dan penuh kasih itu dilakukan secara bersama-sama bawahan dan atasan sehingga mampu mewujudkan kepemimpinan yang kuat, merakyat, dipercaya, disegani, saling mengasihi sehingga organisasi menjadi solid di dalam suka dan duka,” tegas Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana,M.Agr. atau yang akrab disapa Pak Oles dalam Seminar Kepemimpinan yang Melayani (Servant Leadership) di Hotel Ayu Denpasar, Sabtu (11/1/2020).

Seminar sekaligus memotivasi ratusan karyawan perusahaan yang berbasis obat-obatan tradisional untuk tetap semangat, kerja keras, disiplin, dedikasi, pengabdian dan hemat dalam menghadapi persaingan semakin ketat, sehingga perusahaan dengan produk yang berkualitas tetap eksis dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat.

Pemimpin yang melayani berarti pemimpin yang bekerja untuk mewujudkan visi organisasi dengan cara memberikan pelayanan yang baik tulus dan ikhlas kepada bawahan, atasan, pelanggan, dan relasi bisnisnya. “Memimpin dengan tulus berarti memajukan organisasi bukan untuk tujuan kepentingan diri sendiri atau kepentingan materi semata, namun untuk memajukan masyarakat, organisasi dan menumbuhkan orang lain,” ujar Pak Oles.

Seperti dikatakan dalam kitab Bagavad – Gita, bahwa seseorang bekerja bukan bertujuan untuk mendapatkan hasil, tetapi untuk memberikan kesejahteraan masyarakat (lokasamgraha). Demikian juga dalam Injil dikatakan bahwa barang siapa yang menjadi besar diantara kamu, maka dia harus memberikan pelayanan.

Kepemimpinan pelayanan berkembang dalam organisasi modern dengan mengedepankan kepentingan orang lain (pelanggan, bawahan, masyarakat) dari pada kepentingan diri sendiri atau pemimpin. Dengan cara memberikan kepuasan kepada pelanggan atau masyarakat melalui pelayanan, maka organisasi akan bisa maju. Kepemimpinan pelayanan dalam Hindu disebut dengan Seva Niti. Seva berarti melayani, niti berarti memimpin.

Semua upaya yang diterapkan itu mampu mewujudkan organisasi lebih mudah dalam mencapai tujuan, karena didasari oleh rasa saling memberi yang terbaik secara ikhlas. Kepemimpinan yang melayani itu menerapkan prinsip mendengarkan, empati, menyembuhkan, mermberi perhatian, konseptual, meramaikan masa depan, komitmen menumbuhkan orang lain dan membangun masyarakat.

Pemimpin yang melayani itu juga harus mampu mencetak pemimpin baru yang lebih semangat, memiliki dedikasi dan pengabdian sehingga mampu mengantarkan organisasi menjadi lebih mapan dalam menghadapi rintangan dan tantangan. Modal utama tetap bekerja dengan tulus ikhlas dan cinta kasih. “Jemet (rajin), Seken (benar, jujur) dan seleg (tekun) tiga modal utama yang dilaksanakan dengan baik menjadi modal untuk meraih keberhasilan, karena dalam menciptakan pemimpin baru itu membutuhkan waktu panjang,” ujar Pak Oles.

Jika seorang pemimpin gagal menciptakan pemimpin baru, bisa menyebabkan kebangkrutan, karena semua proses itu membutuhkan waktu yang panjang untuk memeberikan pendidikan, pelatihan, pengalaman untuk regenerasi untuk meneruskan dan memajukan perusahaan. Dalam seminar sehari yang dihadiri jajaran direksi perusahan itu, Pak Oles menjelaskan pengalamannya memajukan perusahaan selama 23 tahun yang dihubungkan dengan teori-teori kepemimpinan pelayanan dari berbagai literatur. (ist)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *