​MoU MSC Cruises-PT Las Olas Indonesia, Besar Peluang Pekerja Migran Indonesia

(Dutabalinews.com), Pekerja Migran Indonesia harus terus didorong mengingat potensinya sangat besar. “Ini juga menjadi bagian dari upaya pengentasan pengangguran, kemiskinan dan sekaligus membangun kualitas SDM,” ujar Deputi Penempatan dan Perlindungan Kawasan Amerika dan Pasifik BP2MI Lasro Simbolon saat menghadiri MoU antara MSC Cruises dan PT Las Olas Indonesia, Jumat (6/10) bertempat di Kampus Mediterranean Bali di Denpasar.

Karena itu Lasro menilai kerja sama berupa MoU yang dilakukan antara MSC Cruises dan PT Las Olas Indonesia sangat penting dan merupakan terobosan pelaku usaha dalam pengiriman tenaga kerja khususnya di kapal pesiar. “Ini upaya meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan bagi tenaga kerja,” ujarnya.

Penandatangan kerja sama ini juga dihadiri langsung Representative MSC Cruises Mr. Andrea Chessa dan Mr. Joe Ryan Rayos selaku MSC Crew Area Manager Asia. Juga hadir Kepala Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Anak Agung Gde Indra Hardiawan  dan dari dinas terkait.

Dikatakan Lasro, di sektor kelautan ini pekerja migran Indonesia harus terus didorong sebab potensinya sangat besar. “Ini menjadi bagian dari upaya pengentasan pengangguran, kemiskinan dan sekaligus membangun kualitas SDM,” tegasnya.

Bali menurutnya sudah ada ekosistemnya yang bagus, jadi tidak harus memulainya dari nol. Dan ini bisa jadi contoh dan perlu ditularkan ke daerah lain.

Di sisi lain, dengan adanya kejadian yang menimpa calon tenaga kerja, seperti calon pekerja kapal pesiar yang terkena tipu calo ilegal, ia juga minta agar jangan mudah tergoda dengan iming-iming maupun janji-janji sehingga tidak menjadi korban.

Sementara itu Direktur PT Las Olas Indonesia AA Gede Widnyana mengaku sangat bersyukur dengan dukungan pemerintah dalam hal ini P2MI. “Melalui seremoni ini menjadi legalitas kita secara legal dan resmi ditunjuk oleh MCS Cruises menjadi salah satu hiring agency di Indonesia. Sehingga, kami bisa merekrut dengan legal ke depannya,” jelasnya.

Widnyana juga mengaku prihatin terhadap banyaknya calon pekerja kapal pesiar yang terkena tipu calo ilegal. Karena itu melalui lembaga resmi ini diharapkan kasus yang menimpa calon tenaga kerja bisa dihindari. (ist)

 

 

 

Berikan Komentar