Gelar Kompetisi Anchor, Pertamina Kembali Suarakan Isu Lingkungan dan Perubahan Iklim

Sebagai implementasi program, Pertamina salah satunya melaksanakan kegiatan bertemakan isu lingkungan dan perubahan iklim (27/12) dan merupakan kegiatan lingkungan yang sudah kesekian kalinya dilaksanakan Pertamina Integrated Terminal Manggis. Setelah sebelumnya dilaksanakan pada awal tahun 2023, kali ini kegiatan dilaksanakan dalam bentuk kompetisi anchor. Tidak hanya sekedar menyebarkan informasi terkait lingkungan dan perubahan iklim, kompetisi ini juga bertujuan meningkatkan kemampuan public speaking, mengembangkan kemampuan jurnalistik anggota forum dan mengasah kreatifitas forum dalam membawakan informasi. Kegiatan ini turut menghadirkan anchor TVRI Bali sebagai penilai sekaligus pemateri terkait penyampaian berita kepada anggota Forum Anak Desa Ulakan.

Dari tema besar “Lingkungan dan Perubahan Iklim”, anggota Forum Anak Desa Ulakan mengembangkannya menjadi berbagai jenis pembahasan, mulai dari bencana akibat perubahan iklim, penguatan pangan untuk menghadapi krisis iklim, pembahasan tentang polusi, metode pengentasan keterpurukan akibat polutan, hingga berbagai cara untuk mencegah adanya kerusakan iklim.

“Kriteria yang dinilai dari kegiatan anchor adalah penguasaan materi yang meliputi kesesuaian tema dan kreativitas materi. Dari materi yang dibawakan oleh peserta sudah sangat beranekaragaman dan menarik. Akan tetapi dalam kegiatan anchor selain penguasaan materi hal yang tidak kalah penting adalah  intonasi, artikulasi, ekspresi dan grooming. Berbeda dengan pidato, tatapan mata hendaknya ditujukan pada satu titik dan lebih focus, sebagai pembawa berita cara berpakaian juga menjadi penilaian yang penting. Anggota Forum Anak Desa Ulakan sudah mampu membawakan materi dengan baik dalam waktu yang terbatas. Walaupun hanya memiliki waktu kurang lebih dua hari untuk menyusun materi, materi yang disusun oleh anggota sudah tergolong matang”, jelas Dian Aryswar, pemateri TVRI Bali.

“Terima kasih kepada Pertamina Integrated Terminal Manggis yang sudah mendampingi kegiatan anak-anak kami dalam Forum Anak Desa Ulakan. Kedepannya semoga anak-anak kami mampu menyebarkan informasi yang positif ke lingkungan yang lebih luas. Kami harap juga nantinya anak-anak kami dapat mengadakan kegiatan tidak hanya seputar isu lingkungan dan krisis iklim tetapi hal lain juga”, terang I wayan Runa, Pelaksana Kewilayahan Br. Dinas Abiancanang.

“Sudah banyak peningkatan sejak dilaksanakannya kegiatan Gethok Tular yang pertama. Kini Anak-anak anggota forum sudah mampu membawakan informasi dengan penuh percaya diri serta kemampuan public speaking yang semakin matang”, ujar Enggartiarso, Sr. mewakili Integrated Terminal Manager Pertamina Manggis.

Kompetisi anchore ini di ikuti oleh 29 peserta yang terdiri dari siswa SMP – SMA di Desa Ulakan. Kegiatan ditutup dengan memilih tiga juara terbaik dari kategori putra dan putri. Seluruh pemenang dalam kegiatan anchor akan menjadi koordinator kampanye lingkungan selanjutnya.

Area Manager Comm., Rel. & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi menyampaikan bahwa dukungan ini merupakan salah satu bentuk komitmen Pertamina dalam meningkatan kualitas hidup masyarakat menuju komunitas yang mandiri guna mencapai pengembangan yang berkelanjutan. Dukungan ini juga sebagai bentuk komitmen Pertamina untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan ke-4 yakni menjamin kualitas pendidikan yang inklusif dan merata serta mempromosikan kesempatan belajar seumur hidup untuk semua orang.

“Selain mengimplementasikan SDGs, Pertamina turut berupaya menjalankan Environmental, Social & Governance (ESG) Management, terutama di bidang pendidikan. Pendidikan yang berorientasi pada ESG memiliki kemampuan untuk membentuk generasi yang berintegritas dan bertanggung jawab di masa depan. Pendidikan yang berfokus pada ESG bukan hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai dan tindakan nyata yang dapat membuat dukungan untuk pembangunan masa depan yang lebih berkelanjutan, melalui penerapan konsep ini, peserta didik dididik untuk menjadi generasi yang peduli terhadap lingkungan, menghormati keberagaman sosial, dan berpartisipasi dalam tata kelola yang baik”, tutup Ahad.

Berikan Komentar