Musyawarah Wilayah Pekat Indonesia Bersatu Provinsi Bali, Markoni Kotto: Ormas Bukan Premanisme
(Dutabalinews.com),Anggota Pekat di Indonesia saat ini sekitar 6,3 juta yang tersebar di seluruh provinsi bahkan hingga lapisan terbawah masyarakat.
Ini jumlah yang sangat besar. Karena itu Pekat ingin agar anggotanya bisa meningkat kesejahteraannya.
“Jadi Pekat lebih banyak berkiprah pada kegiatan ekonomi. Kita ada koperasi, BPR dan juga usaha air kemasan,” ujar Ketua Umum Pekat (Pembela Kesatuan Tanah Air) Markoni Kotto,S.H. di sela-sela acara Musyawarah Wilayah Pekat Indonesia Bersatu ke-2 Provinsi Bali, Sabtu (6/7/2019) di Hotel Neo Gatsu Denpasar.
Dikatakan Markoni, sebagai ormas, Pekat tidak berafiliasi ke politik. Namun tidak membatasi anggotanya ikut berpolitik. “Silakan saja kalau ada yang berpolitik. Itu hak masing-masing,” ujar Markoni seraya menegaskan kalau ormas itu beda dengan premanisme. “Kami justru ingin meluruskan kesan seperti yang selama ini beredar di masyarakat,” ujarnya. Ditambahkan terhadap keberadaan ormas lain,
pihaknya akan saling menghomati.
Sementara Ketua DPW Pekat Provinsi Bali IB Alit Manuaba,S.Sos. mengatakan Pekat berdiri 2007 silam dan berkembang pesat di Bali dengan jumlah anggota ribuan yang tersebar di seluruh kabupaten di Bali.
Dalam aktivitasnya, Pekat memiliki berbagai program untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya. “Kita juga ikut mengkritisi kinerja pemerintah,” ujarnya. (bas)