Pariwisata & Budaya

Asisten III Pimpin Rombongan Press Tour Humas Pemprov Bali Sembahyang di Pura Medang Kemulan Gresik

(Dutabalinews.com),Rombongan Humas Pemprov Bali bersama wartawan yang tengah melakukan press tour melihat pengelolaan sampah di Surabaya, menyempatkan diri melakukan persembahyangan di Pura Luhur Medang Kemulan, Dusun Buku, Desa Mondoluku, Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Selasa (17/9/2019) malam.

Tiba di Pura Medang Kemulan, rombongan yang dipimpin Asisten III Bidang Administrasi Umum Setda Pemprov Bali I Wayan Suarjana didampingi Karo Humas dan Protokol AAN Oka Sutha Diana diterima Romo Sepuh Satya Bhuana.

Sebelum melakukan persembahyangan, Romo Satya Bhuana menceritakan sekilas tentang keberadaan Pura Medang Kemulan. Romo yang juga seorang perwira menengah marinir ini memberi dharma wacana terkait pentinya saling menghomati dan menjaga keutuhan NKRI.

Diceritakan awalnya kondisi pura ini sangat memprihatinkan. Selain bangunannya sudah rusak juga hanya tinggal 7 KK yang sudah sepuh. Bahkan ada upaya untuk mempralina pura yang semula bernama Pura Setya Dharma Bhakti ini.
Apalagi saat itu status tanahnya seluas 6 are bermasalah.

“Namun pada tanggal 26 Oktober 2010 itu, bertepatan terjadinya erupsi Gunung Merapi, kami mendapat sabda dari beliau untuk membangun kembali pura itu dan nama pura kemudian menjadi Medang Kemulan,” kenang Romo Satya.

Dikatakan semua yang terjadi berlangsung secara alamiah, para leluhur yang menentukan. “Kita berdoa terus kepada leluhur, semoga semua berjalan dengan baik dan akan berbahagia,” ujarnya. Menurutnya, agama itu sifatnya universal, Tuhan itu satu, semua umat manusia bersaudara.

Karena itu, dia mengajak semuanya untuk saling menghormati keyakinan dan kepercayaan masing-masing. Semoga dengan seperti itu, semua bisa berjalan dengan damai. “Kita yang terlahir di dunia, senantiasa eling kepada yang melahirkan, ingat kepada leluhur, ingat Kemulan,” sambungnya.

Menurut Romo yang memiliki nama Kadek Sumanila ini, dalam merawat persatuan dan persaudaraan sesama umat di nusantara ini, maka setiap peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni, pihaknya bersama semua elemen masyarakat menggelar doa bersama lintas jagat pada 30 Juni, tanpa memandang perbedaan agama, pangkat dan suku di Pura Medang Kemulan.

“Saya berharap Pura Medang Kemulan ini bisa menjadi pemersatu umat di nusantara, karena semua datang, untuk mendoakan leluhurnya, tempat leluhurnya,” imbuhnya.

Romo Satya juga mengingatkan agar umat selalu mendoakan agar bangsa ini damai dan tenteram. Masyarakat dapat hidup rukun, bertoleransi yang baik. Dengan begitu, harapannya semoga semua dapat terelakkan dari marabahaya. (bas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *