Diklat Kader PUK SP Par – SPSI Badung, Satyawira: Hubungan Serikat Pekerja dengan Manajemen Harus Dijaga

(Dutabalinews.com),Serikat pekerja harus menjalin hubungan dan komunikasi yang baik dengan manajemen. Sebab ini penting dalam memperlancar tugas, terlebih ketika terjadi masalah. Demikian disampaikan Ketua PC FSP Par -SPSI Badung Putu Satyawira Marhaendra saat acara Diklat Kader PUK SP Par – SPSI Badung, Minggu (1/12/2019) di Gedung SPSI Provinsi Bali, Jalan Gurita I No.6 Densel.

Dengan terjalinnya hubungan harmonis ini, tambah Satyawira maka ketika ada masalah akan lebih mudah dikomunikasikan. “Kalau komunikasi kita tak lancar, apalagi ada gap, maka ini akan bisa menghambat penyelesaian ketika terjadi suatu masalah. Mau bicara saja jadi sulit, apalagi ketemu,” jelas Satyawira.

Ditambahkan pula
hubungan industrial itu juga menyangkut masalah rasa, ada take and give. “Jalin pertemanan itu dengan baik. Namun bukan berarti seolah tidak ada masalah. Jalankan tugas sesuai kepercayaan anggota dan tetap mengacu aturan,” jelas Satyawira seraya mencontohkan sejumlah kasus yang pernah terjadi dan langkah yang harus dilakukan.

Namun prinsipnya agar diupayakan win-win solution ketika terjadi masalah. Satyawira yang lama bekerja di Melia Bali ini juga mengingatkan pegawai harus punya integritas. Harus membangun trust. Sebab dengan jati diri, kerja keras, jujur dan profesional maka pekerjaan akan bisa dilakukan dengan baik.

Wayan Kona Antara (kiri)

Dalam diklat tersebut juga dijelaskan UU tentang Pekerja serta histori perjuangan buruh hingga adanya serikat pekerja saat ini. Satyawira juga menjelaskan kehadiran SP sangat berperan penting dalam memperjuangkan dan membela hak-hak pekerja. Seperti menyangkut kesejahteraan.

“Kalau tak ada Serikat Pekerja ini maka upah pekerja tak bisa diteken Gubernur dan pekerja tak bisa menikmati upah seperti sekarang ini,” ujarnya. Upah yang dinikmati puluhan ribu pekerja di industri pariwisata ini berkat kerja keras dan perjuangan FSP Par-SPSI.

Ketua Panitia Diklat Kader Wayan Kona Antara didampingi rekannya mengatakan pembekalan kader ini rutin digelar sebelum melaksanakan Musnit (Musyawarah Unit) di pengurus unit kerja (PUK) yang akan dilantik. Kali ini memang satu PUK yang mengikuti diklat yakni Bintang Bali Resort yang jumlah seluruh pengurusnya 11 orang.

Baca Juga :  Diklat FSP Par-SPSI  Bali, Upaya Tingkatkan Wawasan Pekerja

“Kita wajib beri pembekalan tentang UU Pekerja, cara-cara mekanisme negosiasi, pendampingan kasus, cara membuat PKB, cara berkomunikasi dengan manajemen,” jelas Kona Antara yang sehari-hari sebagai Senior Life Guard Oberoi ini.

Sementara itu Arsana Putra yang juga calon Ketua PUK FSP Par Bintang Bali Resort mengaku adanya diklat ini sangat bermanfaat bagi PUK dalam menjalankan tugas-tugasnya. Sebab dalam diklat kader ini banyak diberikan materi dan pengetahuan terkait UU Ketenagakerjaan, organisasi, hak dan kewajiban sebagai pekerja.

Dengan pemahaman ini tugas PUK akan semakin mudah sebab aturannya sudah jelas. “Nanti apa yang didapat dalam diklat ini bisa disampaikan pula kepada seluruh anggota sehingga paham akan SP serta hak dan kewajiban sebagai pekerja,” jelas Asisten Bar Manager Bintang Bali Resort
ini.

Ditambahkan, SP di Bintang Bali Resort ini telah ada sejak tahun 2002 dan beranggotakan 240 pekerja. Rencananya, kepengurusan baru akan dilantik, pada Kamis, 12 Desember ini. “Sebelum pelantikan, kami akan menggelar Musnit sesuai amanat AD/ART,” jelasnya.(bas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *