Politik

Genjot Pembangunan, Gubernur Koster Bikin Pergub “Rasa” Perda

(Dutabalinews.com),Baru setahun memimpin Bali, banyak terobosan yang dilakukan Gubernur Wayan Koster. Bahkan untuk mempercepat pembangunan, Koster tidak mau menunggu lama terbitnya aturan agar bisa bergerak cepat.

“Kalau menunggu perda waktunya bisa lama. Jadi saya langsung saja terbitkan pergub (Peraturan Gubernur) biar cepat jalan. Tapi pergubnya ‘rasa’ perda,” ujar Koster dalam acara
“Ramah Tamah Gubernur Bali dengan Insan Media”, Minggu (22/12/2019) di rumah jabatan Jaya Sabha.

Dalam ramah tamah yang dihadiri para pemimpin media, wartawan juga hadir Ny. Suastini Putri Koster. Menurur Koster, meski melangkah dengan pergub, tapi esensinya mirip dengan perda. “Bedanya kalau perda ada sanksi hukum atau pidananya. Sedangkan pergub tak ada. Ya paling hanya sanksi administrasi. Kita lebih ingin membangun kesadaran dan pemahaman,” jelas Koster.

Dari gebrakan yang dilakukannya itu, banyak hal bisa dilakukan. Salah satunya Pergub No.97 Tahun 2018 tentang pengurangan timbulan sampah plastik sekali pakai yang gemanya bukan saja di Tanah Air tapi hingga ke beberapa negara. “Saya menerima respons sangat bagus dari perwakilan lima negara seperti Australia, Jepang dan Swiss,” jelasnya.

Respon masyarakat terhadap kebijakan pengurangan plastik sekali pakai itu juga sampai ke telinga Koster. “Ada penumpang pesawat yang bilang pada temannya jangan bawa barang dalam kantong plastik sekali pakai ke Bali,” ujar Koster.

Kebijakan lainnya juga dilakukan Koster yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Bali ini. Seperti memanfaatkan keberhasilan Bali pada Pilpres lalu yang mencapai 92 persen lebih untuk Jokowi. “Dengan raihan itu, saya minta ke Presiden agar Bali dibantu pembangunan infrastrukturnya dan itu direspons positif,” jelasnya.

Di sisi lain, Koster juga mengapresiasi peran media yang dinilai sangat besar kontribusinya bagi dalam menyebarluaskan program-program pembangunan menuju Bali Era Baru yang tengah digencarkan saat ini.

Korter juga mengaku banyak mendapat “inspirasi” dari rumah jabatan “Jaya Sabha” yang dinilainya ‘angker’. “Tapi kalau untuk hal-hal positif pasti direstui,” jelasnya. Pada kesempatan itu sejumlah pemimpin media diberi kesempatan untuk menyampaikan pandangan dan masukannya yang pada intinya melihat kebijakan yang dijalankan Gubernur Koster sangat positif termasuk perhatiannya dengan jajaran media. (bas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *