Ketua DPD Hanura Bali: Perlu Gerak Cepat Tangani Wabah Corona
Penanganan dan antisipasi penyebaran virus Corona harus dipercepat dengan melakukan realokasi APBD tahun 2020. Proyek infrastruktur harus dialihkan untuk sektor kesehatan.
(Dutabalinews.com),Gerubug virus Corona yang memerlukan pendanaan besar untuk penanganan dan antisipasi dengan melakukan perubahan pada APBD Provinsi Bali tahun 2020. Partai Hanura Bali mendorong gerak cepat agar segera dilaksanakan realokasi APBD Provinsi Bali dengan difokuskan pada sektor kesehatan.
“Penanganan gerubug virus Corona ini perlu anggaran yang besar, karena itu Pemda Bali harus segera gerak cepat melakukan realokasi anggaran belanja tahun 2020,” sorot Ketua DPD Partai Hanura Bali I Kadek Arimbawa,SH, Kamis (26/3/2020) di Denpasar.
“Dan anggaran itu nantinya difokuskan pada antisipasi dan penanganan Corona,” imbuhnya. Gerak cepat ini, lanjut Arimbawa, harus dilakukan untuk menahan korban jiwa ataupun menghentikan laju persebaran virus global tersebut. “Langkah gerak cepat ini harus dilakukan, apalagi sudah ada Permendagri Nomor 20 Tahun 2020 tentang Percepatan Penanganan Virus Corona di Lingkungan Pemerintah Daerah,” kata Arimbawa yang pada Senin (23/3/2020) sempat turun ke jalan dan ke rumah sakit untuk membagikan puluhan ribu masker program Hanura Peduli.
Langkah gerak cepat itu, lanjut mantan Anggota DPD RI dua periode ini, juga bisa dilakukan dengan belanja tangap darurat untuk mengantisipasi virus Corona. “Belanja tanggap darurat bisa dilakukan dengan melakukan relokasi APBD. Semua belanja tanggap darurat dapat dimanfaatkan dengan cepat, tepat, fokus. Jangan menunggu lama-lama,” ujar Arimbawa.
Bagikan masker kepada warga
Sementara itu Sekretaris DPD Hanura Bali, Gede Wirajaya Wisna mengatakan bahwa situasi yang terjadi saat ini memang di luar pakem sehingga diperlukan terobosan dalam penanganan dan antisipasi virus Corona. “Hanura mendorong Pemprov segera memiliki alkes dan peralatan lainnya yang berstandar WHO,” kata Wirajaya.
Hal ini, kata Wirajaya, bisa dilihat pada kegagapan saat menangani Corona di Bali yang tidak memiliki ketersediaan peralatan medis hingga penunjang medis. “Hasil tes juga harus dikirim ke Jakarta dan memerlukan waktu, bahkan baju hazmat juga sangat minim, sampai-sampai sejumlah tenaga kesehatan menggunakan jas hujan,” sebut Wirajaya.
Wirajaya mengingatkan penanganan Corona di Bali juga akan dilihat dunia. “Ingat, kita adalah wilayah yang bergantung pada sektor tourism. Jadi apa yang kita lakukan di sini akan menjadi catatan bagi negara-negara yang selama ini banyak mengirimkan wisatawannya ke Bali,” ujar pria asal Singaraja ini.
Wirajaya pun menyebut bahwa realokasi APBD harus dilakukan segera. “Ya bedah APBD jangan terlalu lama, harus gerak cepat. Dan Hanura merekomendasikan agar ada perpindahan pos-pos anggaran dengan menyetop atau menunda pembangunan infrastruktur agar anggarannya dialihkan untuk penanganan Corona dan dampaknya,” tuntas Gede Wirajaya Wisna.(ist)