Covid-19 di Bali: Pasien Positif Corona Bertambah Sebelas Masyarakat Diminta Waspada
(Dutabalinews.com),Kasus positif Corona di Provinsi Bali terus bertambah baik yang berasal dari PMI, transmisi lokal maupun dari daerah terjangkit. Untuk itu masyarakat diharapkan terus waspada untuk melindungi diri sendiri, keluarga dan juga masyarakat.
“Saya minta masyarakat untuk selalu menggunakan masker, tetap harus rajin cuci tangan dengan sabun di air mengalir, disiplin menjaga jarak dan sebisa mungkin mengurangi aktivivitas di luar rumah. Cara ini tidak hanya mudah namun juga tidak mahal, namun memilki efek yang sangat besar dalam meredam penyebaran Covid-19,” ujar Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra, Jumat (17/4/2020) di Denpasar.
Dijelaskan jumlah kumulatif pasien positif Corona 124 orang, bertambah 11 orang WNI yakni 8 orang PMI dan 3 orang transmisi lokal. Sedangkan 116 pasien positif adalah WNI dengan rincian kasus dari bepergian ke luar negeri (imported case) sebanyak 81 orang terdiri dari 77 PMI dan 4 orang non PMI. Yang berasal dari daerah terjangkit 14 orang dan dari transmisi lokal 21 orang.
Ini artinya dari 124 orang positif Corona di Bali sebanyak 81 orang tidak terdeteksi di Bali tapi dari luar negeri, 14 orang dari daerah terjangkit di luar Bali. Yang murni di Bali ada 21 orang melalui transmisi lokal. Karena transmisi lokal terus menunjukkan peningkatan maka terus diimbau mengikuti anjuran pemerintah dan bersama sama berkomitmen agar transmisi lokal tidak bertambah lagi.
“Covid-19 adalah persoalan seluruh dunia. Untuk itu tidak perlu saling menyalahkan. Mari bangun gotong royong, saling berkontribusi serta bersinergi satu dengan yang lain untuk berupaya mengurangi bahkan menidiadakan transmisi lokal. Yakinlah pencegahan penularan bisa dilakukan dengan disiplin penuh masyarakat akan imbauan pemerintah,” jelas Dewa Indra.
Sementara pasien yang telah sembuh berjumlah 36 orang (32 WNI dan 4 WNA). Bertambah 4 orang WNI yang sembuh. Jumlah pasien yang meninggal 2 orang (tidak ada penambahan). Jumlah pasien positif dalam perawatan (kasus aktif) 86 orang yang berada di 11 rumah sakit dan dikarantina di Bapelkesmas.
Dari sisi pintu masuk Bali, baik bandara maupun pelabuhan, Pemerintah sudah melakukan upaya pencegahan yang sangat ketat terhadap PMI maupun penumpang yang datang dari daerah luar Bali. Langkah yang dilakukan pemerintah terkait pengawasan ketat di Bandara Ngurah Rai, adalah PMI maupun penumpang domestik yang berasal dari daerah terinfeksi maka dilakukan pengecekan suhu tubuh dan rapid tes.
Apabila hasil rapid tes di bandara menunjukan tanda positif, maka Pemprov Bali akan segera melakukan penanganan sesuai SOP yang berlaku. Sedangkan jika hasil rapid tesnya negatif, maka yang bersangkutan akan dijemput oleh Pemerintah Kabupaten/Kota guna dilakukan karantina yang sudah disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota sesuai dengan kebijakan mereka masing-masing.
Namun pada masa 8 hari karantina (orang yang negatif ini) dilakukan tes swap dan hasilnya positif, maka akan diserahkan kembali kepada Pemprov Bali untuk dilakukan langkah perawatan. Selain di bandara, di Pelabuhan Gilimanuk juga diterapkan SOP yang sama, baik untuk rapid test maupun pengecekan suhu tubuh. Hingga saat ini belum ditemukan kasus positif yang masuk lewat pelabuhan. Apabila nanti ditemukan kasus positif maka orang tersebut akan dikembalikan kedaerah asalnya.
Untuk memutus rantai penyebaran virus Corona maka perlunya semua pihak melanjutkan dengan penuh disiplin untuk menggunakan masker di tempat terbuka, karena penggunaan masker memiliki dua fungsi. Pertama, yakni bagi yang sakit (batuk dan flu) maka percikan/ droplex akan tertahan oleh masker yang menyebabkan percikan itu tidak akan keluar dan mengenai orang lain. Kedua, penggunaan masker bagi yang sehat maka akan terhindar (terutama pada wajah bagian hidung, mulut dan mata) dari percikan dari orang lain.
“Menghindari penularan virus Corona maka kita harus disiplin/rajin untuk mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun. Karena penyebaran virus yang menempel pada benda tertentu yang kemudian disentuh dan menempel pada tangan akan lebih mudah hanyut melalui sabun dan air mengalir. Selain itu hindari menyentuh bagian wajah terutama hidung, mulut dan mata setelah menyentuh benda tertentu dan sebelum mencuci tangan. Karena tiga indera dalam tubuh kita tersebut akan memudahkan bagi virus Corona untuk masuk ke tubuh,” ujarnya. (ist)