Ny. Putri Suastini Koster: “Hatinya” PKK Tumbuhkan Kemandirian Masyarakat
(Dutabalinews.com),Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny Putri Suastini Koster didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali Wisnu Ardana melakukan dialog interaktif terkait Peran PKK Melalui Program Hatinya PKK dalam menyikapi wabah Covid-19 saat ini.
Ny. Putri Koster mengatakan peran PKK dalam rumah tangga sangat penting baik dalam pemenuhan kebutuhan keluarga maupun mengayomi anggota keluarga dalam kehidupan sehati-hari. “Untuk itu, dalam PKK sendiri memiliki 10 program pokok guna mendukung pembangunan pemerintah, salah satunya adalah Hatinya PKK yaitu Halaman, Asri, Teratur, Indah dan NYAman serta Bermanfaat,” ujar Ny. Putri Koster dalam acara ‘Perempuan Bali Bicara’, Jumat (24/4/2020).
Dari tahun 2019, sejak dilantik menjadi Ketua PKK Ny. Putri Koster memaksimalkan program Hatinya PKK di seluruh kabupaten/kota di Bali sampai pada ke pelosok-pelosok desa. Menurutnya, Hatinya PKK ini memiliki peran yang sangat penting dalam menumbuhkan kemandirian masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pokok terutama dalam bidang pangan. Untuk itu, sejak tahun 2019, Ny Putri Koster terjun langsung ke desa-desa dalam mengedukasi masyarakat terkait tanaman apa yang bisa dikembangkan melalui hatinya PKK.
Ny. Putri Koster selalu mengimbau masyarakat agar memanfaatkan pekarangan rumahnya, baik yang memiliki pkarangan sempit maupun luas, untuk menanam beberapa kebutuhan dapur seperti sayur-sayuran, cabai, kunyit, serai dan berbagai macam bumbu2 dapur.
Selain itu, pekarangan rumah juga dapat dimanfaatkan untuk menanam bunga, untuk dapat dimanfaatkan dalam membuat canang. Apalabila para ibu rumah tangga serius dalam mengembangkan Hatinya PKK maka di saat musim pandemi corona ini, tidak akan sulit mendapatkan bahan-bahan pokok untuk di dapur, selain itu menanam dipekarangan sendiri juga dapat menghemat beberapa pengeluaran.
Terlebih jika yang memiliki pekarangan luas, maka tanaman yang dihasilkan dapat dibagi dengan tetangga sekitar. “Betapa indahnya jika semua masyarakat bisa bergotong royong seperti ini,” ujarnya. Selain itu, menurutnya, manfaat lain dari Hatinya pkk adalah tumbuh-tumbuhan yang ditanam bebas dari pestisida atau pengawet, sehingga vitamin yang kota dapatkan sangat baik untuk tubuh.
Untuk itu, Ny. Putri Koster mengajak semua masyarakat dapat memanfaatkan waktu WFH ini untuk mengerjakan apa yang patut dikerjakan, salah satunya adalah menata pekarangan rumah dengan menanami sayur2an atau tanaman obat keluarga atau bumbu-bumbu dapur lainnya. Sehingga ‘work from home (WFH) tidak hanya dihabiskan dengan bermain gadget atau hal-hal tidak penting lainya, melainkan mengerjakan sesuatu yang bermanfaat untuk keluarga tercinta.
Selain itu, ia juga menyampaikan dalam waktu dekat PKK Provinsi Bali telah menyiapkan 125 ton beras lokal yang akan dibagikan kepada masyarakat, terutama yang sangat-sangat membutuhkan. Untuk itu, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan PKK Kabupaten/Kota agar mengkoordinir PKK yang ada di desa atau para kepala desa untuk menyerahkan data kepada provinsi siapa saja yang membutuhkan bantuan sumbangan beras.
“Jadi di sini saya tidak ingin terjadi pilih kasih, saya serahkan kepada desa untuk mendata warganya yang memang membutuhkan karena desalah yang paling mengetahui kondisi warganya, sehingga data yang kami dapatkan benar-benar riil kondisi di lapangan,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali Ida Bagus Wisnuardhana menjelaskan ketersediaan pangan di Bali sampai Desember 2020 masih sangat mencukupi. Kecuali bawang putih dan bawang merah terjadi kelangkaan karena tidak musim panen, namun Dinas Pertanian dan Ketanahan Pangan telah memiliki bbeerapa solusi untuk tetap menstabilkan bawang merah dan putih di lapangan.
Untuk menjaga kestabilan harga pada masa pandemi Covid-19 ini dan menjelang hari raya Idhul Fitri maka, pihaknya telah membentuk tim satgas ketahanan pangan guna mengontrol pasokan dan harga kebutuhan pokok di lapangan serta menindak apabila ada oknum yang melakukan penimbunan komoditas barang. (ist)