In Memoriam Putu Puspa Artayasa, Selamat Jalan Jurnalis Sejati!
(Dutabalinews.com),Kabar duka melanda jajaran pers di Bali yang kehilangan salah seorang tokohnya.
Adalah Putu Puspa Artayasa yang mendadak dipanggil yang maha kuasa, Kamis (2/7) malam. Almarhum yang lahir di Desa Pesaban Karangasem, 9 September 1977 ini menghembuskan nafas terakhirnya di RSUD Kapal Badung, diduga karena serangan jantung.
Almarhum Putu, begitu kerap ia disapa rekan-rekannya cukup lama berkecimpung di dunia jurnalistik. Putu merintis karirnya dari bawah yakni sebagai kontributor di kantor berita Antara, lalu menjadi pewarta di media Fajar Bali beberapa tahun silam sebelum mendirikan Balipuspanews.com di tahun 2016 silam.
Kegigihannya, ketekunannya karakternya yang tegas di dunia jurnalistik membuahkan hasil. Portal Balipuspanews.com yang dibangunnya cukup melambung namanya di tengah persaingan yang cukup ketat saat ini. “Pak Putu sangat konsisten dengan profesinya. Beliau teguh dengan pendapatnya, bersikap kritis namun sangat bijak,” jelas beberapa rekan media yang mengaku kaget dengan kepergiaan sang idealis ini.
Beragam ucapan belasungkawa pun mengalir dari berbagai lapisan masyarakat yang mengagumi sepak terjang Sekretaris Ikatan Wartawan Online (IWO) Bali ini. Selain dari kalangan wartawan, ucapan duka juga datang dari jajaran Penerangan Kodam, Diskominfos Bali serta profesi lainnya.
“Beliau dikenal santun dan bijak dalam bernarasi, bahkan selalu menjunjung idealisme dan fokus dalam memajukan dunia jurnalistik di Bali. Almarhum adalah salah satu perintis terbentuknya IWO Bali,” kata I Nyoman Sutiawan, Ketua IWO Bali. Menurutnya, rekam jejak almarhum Putu Puspa Artayasa sangatlah baik di mata narasumber, orangnya sangat humoris dan mengalir apa adanya.
Putu Artayasa beristrikan Komang Widiastuti dan memiliki seorang putra yang tahun ini tamat SMP.
Selamat Jalan rekan, sahabat. Terima kasih atas sumbangsihmu turut memajukan dunia jurnalistik di Bali. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan tempat yang terbaik dan melimpahkan anugerah terbesar untuk keluarga yang ditinggalkan.(bas)