Pak Oles: Pertanian Tetap Punya Prospek Cerah Pasca Covid-19
(Dutabalinews.com),Direktur Utama PT Songgolangit Persada, Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr. menilai, sektor pertanian mempunyai prospek yang cerah pasca pandemi Covid-19. Manusia seluruh dunia ingin merasakan keamanan pangan, memastikan produksi pangan dan distribusi yang merata.
“Bahan baku makanan harus dipastikan tersedia oleh masyarakat di rumah, di kulkas, di lemari pembeku dan di dapur. Mereka membeli daging, sayur, buah, produk susu, beras, biji-bijian dan telor untuk cadangan agar cukup untuk keperluan beberapa minggu ke depan,” kata Gede Ngurah Wididana yang akrab disapa Pak Oles di Denpasar, Selasa (18/8).
Ia mengatakan, masyarakat lebih suka bekerja secara online di rumah, di daerah pedesaan atau di luar kota, yang memiliki lahan lebih luas. Sebelumnya, masyarakat lebih suka bekerja di dalam kantor ber- AC, ruangan sempit dan tinggal di apartemen atau tempat kost sempit.
Dengan tinggal di rumah yang lebih besar dan berhalaman lebih luas, masyarakat dapat mengusahakan pertanian skala pekarangan, dengan menanam jenis sayur, buah, dalam pot atau hidroponik, beternak ayam skala kecil dan melakukan hobi bercocok tanam seperti bunga, tanaman hias, memelihara ikan hias dan burung-burung yang berkicau.
Dengan demikian masyarakat menjadi lebih dekat dengan anggota keluarga dan tetangga terdekatnya. Pelajaran online dari sekolah atau dari kelas, kursus online terus dilakukan untuk menambah keilmuan.
Masyarakat mendapatkan pelajaran pertanian dari online, dan dipraktikkan dalam skala kecil untuk kebutuhan rumah tangga. Jika didapatkan keberhasilan akan dilanjutkan dalam skala besar atau bisnis.
Selain itu, tambah Pak Oles, perkembangan ilmu pertanian terapan, dari penjualan benih, bibit, produk hasil pertanian, hasil olahan pertanian, kursus bertani dan cara pengolahan hasil pertanian terjadi peningkatan.
Masyarakat yang bisa berusaha dan mendapatkan manfaat, keuntungan dari bisnis pertanian merasakan kebanggaan tersendiri. Selain karena usaha sendiri juga karena berhasil menjadi generasi milenial yang mandiri produktif, inovatif, serta bisa menguatkan ketahanan pangan negaranya. (ist)