Kemenparekraf Gulirkan Program “We Love Bali”, Harapkan Bisa Percepat Pemulihan Pariwisata

(Dutabalinews.com),Kemenparekraf akan menggulirkan program “We Love Bali” untuk mempercepat pemulihan pariwisata dan ekonomi Bali di tengah pandemi COVID-19.

“Program ini juga untuk mengedukasi dan mengevaluasi penerapan protokol CHSE (cleanliness/kebersihan, health/kesehatan, safety/keamanan, dan environment/ramah lingkungan) yang telah dilaksanakan,” ujar Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf Rizky Handayani pada acara
Media Gathering “Implementasi Protokol CHSE melalui Program We Love Bali”, Selasa (22/9) di Inna Bali Heritage Denpasar.
Media gathering juga dihadiri Kadis Pariwisata Bali, Kepala KPw BI Provinsi Bali serta para pelaku pariwisata. Program We Love Bali ini
dijadwalkan pada Oktober dan November 2020.

Pada program ini peserta akan dibagi menjadi kelompok perjalanan yang masing-masing terdiri dari 40 orang dan akan melakukan perjalanan keliling Bali selama 3 hari 2 malam serta menginap secara bergiliran di kawasan-kawasan pariwisata yang ada di Bali. “Ada 10 rute atau trip yang disiapkan, yang merupakan destinasi wisata yang ada di seluruh Bali,” ujarnya.

Dikatakan pihaknya juga bekerja sama dengan Pawiba untuk transportasi, HPI, dan PHRI untuk hotel-hotel yang digunakan untuk menginap, yang telah memiliki Sertifikat Tatanan Kehidupan Era Baru. Juga dilibatkan UMKM sebagai penyedia cinderamata yang akan dijual kepada peserta.

Nantinya peserta diminta ikut mempromosikan pariwisata Bali Era Baru kepada masyarakat luar melalui media sosial masing-masing dengan memposting tempat-tempat yang sudah dikunjungi.

Bali selama ini rata-rata dikunjungi 6 juta wisman dan 10 juta wisatawan domestik setiap tahunnya. Namun karena pandemi ini pariwisatanya terpuruk. Melalui program ini pihaknya berusaha untuk turut menggerakkan industri pariwisata di Bali.

Sementara Kadis Pariwisata Provinsi Bali I Putu Astawa mengharapkan bantuan media dan juga masyarakat untuk mengevaluasi penerapan protokol CHSE di kalangan industri pariwisata yang sebelumnya telah dilakukan verifikasi.

Dikatakan banyak wisatawan yang rindu ingin ke Bali. Namun karena pandemi ini mereka belum bisa datang. “Jadi kita butuh kolaborasi sebesar-besarnya untuk membangkitkan pariwisata,” harap Astawa.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho mengatakan akibat pandemi Covid-19 pihaknya memprediksi ekonomi Bali masih akan mengalami kontraksi hingga triwulan IV-2020, namun tidak sedalam kondisi triwulan II yang -10,98 persen. “Kita harus optimistis ekonomi Bali akan terus membaik,” ucapnya.

Trisno juga menyampaikan sejumlah strategi untuk menahan laju penurunan kontraksi agar tidak semakin dalam diantaranya dengan mempercepat absorpsi belanja pemerintah, akselerasi kredit bank ke sektor riil.

Ketua PHRI Badung IGN Rai Suryawijaya mengatakan akibat pandemi ini pariwisata terpuruk. Sekitar 140 kamar hotel yang ada, hanya terisi sekitar enam ribuan. Demikian pula tenaga kerja yang terserap sangat kecil. ((bap)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *