Reses Dr. Mangku Pastika, Warga Desa Lebih Tahan Hadapi Masalah Pangan di Tengah Pandemi Covid-19
(Dutabalinews.com),Dampak pandemi Covid-19 bukan hanya menimpa warga di perkotaan. Di desa, pengaruh covid ini sangat dirasakan warga miskin.
“Di desa selain sulit lapangan kerja, juga beban biaya pendidikan sangat dirasakan akibat anak sekolah harus membeli kuota yang cukup mahal. Sementara bantuan yang diterima sifatnya hanya sebagai stimulus yang nilainya terbilang kecil,” ujar Kepala Bidang Perlindungan dan Pemberdayaan Fakir Miskin Dinas Sosial, Permberdayaan dan Perlindungan Anak Prov. Bali Wayan Parmiasa saat menghadiri vidcom terkait Reses Anggota Komite II DPD RI Dr. Made Mangku Pastika,M.M. pada Selasa (13/10).
Wayan Parmiasa
Vidcom yang dipandu Tim Ahli Nyoman Wiratmaja, Ketut Ngastawa dan Nyoman Baskara juga menghadirkan nara sumber Kepala Bappeda Bali Wayan Wiasthana Ika Putra dan Dr. Mangku Pastika.
Menurut Parmiasa, di dinas anggarannya juga terbatas. Sehingga tak bisa memenuhi kebutuhan warga. Diakui bantuan memang ada dari pusat. Namun terbilang kecil sehingga tidak mencukupi kebutuhan warga.
“Yang menjadi beban warga desa karena belajar virtual dimana harga kuota makin mahal. Uang Rp300 ribu tak cukup beli kuota. Bila ini berlama-lama akan berat. Kalau pangan, orang desa lebih tahan dibandingkan orang kota,” ujar Parmiasa.
Kepala Bappeda Bali Wayan Wiasthana Ika Putra mengatakan saat ini pembangunan daerah pada posisi awal Perubahan APBD.
Kepala Bappeda Bali
Di anggaran induk 2020 setah Maret awal terjadinya Covid-19, terjadi perubahan yang signifikan baik pendapatan daerah.seperti PAD, retribusi, dll. “PAD turun tajam. Dana transfer APBN juga turun dignifikan,” jelasnya.
Bali juga harus menganggarkan penanganan covid cukup besar yakni Rp756 miliar lebih. Meski demikian program prioritas daerah harus tetap berlanjut seperti proyek-proyek strategis tetap dikawal, antara lain pembangunan shortcut, pembebasan lahan di Besakih sebagian dan pembangunan pelabuhan segitiga emas. “Ini tetap jalan, jika tidak tuntas akan dilanjutkan di 2021,” jelasnya.
Demikian pula Anggaran Belanja 2021 juga wajib dianggarkan untuk Covid baik kesehatan, dan setelah pulih dampak ekonomi dan sosialnya. “Tapi rinciannya masih menunggu proses pusat,” jelas Ika.
Menanggapi permasalahan yang dihadapi, Dr. Mangku Pastika mengatakan sebagai Anggota DPD RI dapil Bali pihaknya akan menyampaikan dan memperjuangkan apa yang menjadi masalah dan aspirasi warga di pusat. Seperti yang disampaikan Parmiasa dari Dinas Sosial terkait bantuan yang diterima warga yang nilainya kecil agar bisa diperjuangkan di pusat.
Di sisi lain mantan Gubernur Bali dua periode ini mengajak semua pihak tetap optimis. Sebab kondisi Bali masih lebih baik dibandingkan daerah lain. “Orang Bali masih taat seperti bayar pajak. Juga pusat sangat memperhatikan Bali. Yang penting kita terus berjuang di pusat ,” ujar Mangku Pastika. (bas)