Global

Antisipasi Sampah Rumah Tangga, Program Olah Sampah Desa Harus Diberdayakan

(Dutabalinews.com),Sampah tanpa dikelola dengan baik ke depannya bisa menjadi persolan yang sangat memprihatinkan terutamanya buat Bali. Apalagi yang masih sulit ditangani adalah sampah rumah tangga.

Maka itu, sangat perlu secepatnya harus mendukung program pemerintah lewat program olah sampah desa. Paling tidak pemerintah melalui peran desa adat nantinya bisa menyediakan lahan tempat pembuangan sampah akhir.

“Karena kita ketahui sampah rumah tangga terus mengalami peningkatan. Kalau tidak kita atasi dari sekarang lewat program olah sampah desa yang sudah dirancang oleh pemerintah. Takutnya sampah rumah tangga akan sulit diatasi ke depannya, ” ujar Ketua Komisi IV DPRD Bali Ir. I Gusti Putu Budiarta, Minggu (11/7) saat mengadakan pertemuan di wilayah desa setempat.

Lanjutnya, dengan adanya program olah sampah desa yang akan diterapkan dimasing-masing desa, maka dipastikan sampah rumah tangga akan segera bisa teratasi. Caranya lewat pemilahan sampah di masing-masih rumah tangga dengan menyediakan dua tempat sampah yang nantinya akan dipilah yakni sampah organik dan sampah non organik.

“Jika ini bisa dilakukan dimasing-masing rumah tangga, dipastikan tidak akan ada lagi dilema persoalan sampah. Hanya tinggal pemerintah nantinya bisa fokus menyiapakan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) saja,” ucapnya.

Terkait program olah sampah desa ini menurutnya sudah ada yang menjadi pilot projeknya yakni  Desa Sumerta Kaja. Apalagi program ini dirasakan sangat tepat untuk nantinya bisa mengatasi persolan sampah rumah tangga.

“Selain itu, alat pengolahan sampah sudah siap, hanya tinggal dipergunakan. Dan masing-masing desa nantinya bisa belajar dengan alat pengolahan sampah yang sudah ada tentang bagaimana caranya penggunaanya,” imbuhnya.

Dijelaskan, terkait alat pengolah sampah ini, pDPRD Bali juga sudah berkoordinasi dengan Wakil Walikota I Kadek Agus Arya Wibawa, dan hal tersebut disambut baik. Dan kemungkinan program olah sampah ini akan segera diterapkan dimasing-masing desa. Karena dibuatkanya program olah sampah ini adalah untuk menindaklanjuti terkait keterbatasan TPA yang juga masih menjadi permasalahan.

“Kemudian untuk hasil akhir dari pengolah sampah ini adalah bisa dijadikan sumber energi terutamanya sebagai pasokan listrik yang akan dikelola oleh PLN /Indonesia Power,” elasnya. Gung Budiarta menambahkan, dengan alat pengolahan sampah ini kedepanya sangat bisa bermanfaat sekali buat Bali. Selain itu, dari sampah yang sudah di olah twesebit akan ada nilai ekonimisnya.

“Jadi intinya alat pengolahan sampah rumah tangga ini sangat tepat nantinya diberdayakan di masing-masing desa. Hanya sekarang bagaimana pemerintah melalui desa bisa terus mengedukasi masyarakat agar bisa memilah yang mana sampah organik dan sampah non organik,” tambahnya. (sus)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *