Mahasiswa Indonesia Raih Juara Tiga Kompetisi Internasional Peluncuran Satelit Bidang Dirgantara di Virginia
(Dutabalinews.com),Lima Mahasiswa Indonesia meraih Juara Tiga “the American Astronautical Society Student CanSat Competition”. Ajang ini merupakan suatu kompetisi bergengsi internasional rancang, bangun dan peluncuran satelit, pada bidang kedirgantaraan (aerospace) yang diumumkan Minggu (12/6) di Blackburg, Virginia, Amerika Serikat.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Amerika Serikat, Rosan Perkasa Roeslani menyampaikan rasa bangganya atas capaian tersebut. “Pencapaian ini menunjukkan kemampuan bangsa Indonesia yang membanggakan dan dapat disejajarkan dengan negara maju bidang keilmuan kedirgantaraan khususnya kajian satelit,” ujar Dubes Rosan. KBRI Washington, D.C. dijadwalkan menyambut Tim Bamantara EEPISAT pada Selasa, 14 Juni 2022.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Washington, D.C., Popy Rufaidah, menjelaskan bahwa CanSat Competition diselenggarakan rutin setiap tahun oleh American Astronautical Society (ASS) bekerja sama dengan United States Naval Research Laboratory, NASA Goddard, Lockheed Martin, Virginia Tech, Siemens, Praxis, Kratos, dan NRV Rocketry.
Peserta kompetisi yang telah dilaksanakan pada 9 hingga 12 Juni lalu ini berasal dari sejumlah negara yaitu Amerika Serikat, Argentina, Brazil, India, Inggris, Italia, Peru, Thailand, dan Polandia. Tim Indonesia sendiri bernama “Bamantara EEPISAT” yang berjumlah lima orang dan berasal dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) Indonesia.
“Rombongan mahasiswa tiba di Virginia, Rabu, 8 Juni 2022. Sebelum berangkat ke Virginia, AS, Tim Bamantara lolos seleksi dari 49 tim dan menempati peringkat keempat dengan skor tertinggi untuk meluncurkan muatan satelit CanSat mereka di Virginia,” ucap Atdikbud Popy.
Atdikbud Popy mengakui prestasi yang berhasil ditorehkan kelima mahasiswa ini merupakan kebanggaan bagi Indonesia yang tengah menyiapkan sumber daya manusia terbaik untuk mengejar kemajuan melalui payung kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) yang diusung Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). “Kami mengapresiasi prestasi anak-anak bangsa yang turut merealisasikan karakter pelajar dengan prestasi mendunia,” ujar Popy.
Direktur PENS, Ali Ridho Barakhbah, mengungkapkan Tim Bamantara EEPISAT terdiri dari mahasiswa-mahasiswa yang bersemangat dan berprestasi. “Ada mahasiswa termuda, baru semester empat, namanya I Made Nugi Edwika Ariwigangga, dia berperan sebagai mekanik tim,” ucap Ali.
Sementara itu, tiga mahasiswa lainnya berkuliah di semester enam yaitu: Zulfikar Davbi Mahendra Fasya, sebagai Ketua Tim; Rafi’ Jusar Wishnuwardana, sebagai Manajer Proyek, dan Muhammad Aghist Fitrony, sebagai Manajer Proyek; dan mahasiswa tingkat master, Piko Permata Ilham Prasetyo, sebagai bagian Hardware.
CanSat Competition dilaksanakan melalui beberapa tahap dimulai dari pengajuan keikutsertaan (application phase), laporan rancangan awal (preliminary design report). Kemudian, laporan rancangan kritikal (critical design report), dilanjutkan dengan uji lingkungan (environmental test). Tahap akhir berupa peluncuran dan penavigasian (launch and flight) berupa penyelesaian misi “tethered payload” pada CanSat Competition yang dilaksanakan di Virginia Tech, Blacksburg, Virginia. (ist)