Reses di Solusi Anak Sakti, Dr. Mangku Pastika, M.M.: Anak Muda Harus Terus Belajar, Sebab Teknologi Tak Pernah Diam
Bisnis teknologi ini adalah jasa, bukan barang, sehingga harus mengutamakan kepuasan bagi pelanggannya. Dan teknologi itu tak pernah diam, jadi harus terus belajar.
(Dutabalinews.com), Anggota DPD RI dapil Bali Dr. Made Mangku Pastika,M.M. memuji semangat anak muda yang kini banyak menekuni bidang teknologi (IT). Sebab peluangnya sangat besar, bahkan belakangan ini persaingan untuk mendapatkan SDM teknologi makin ketat.
“Karena itu saya mendorong para anak muda ini harus belajar terus, sebab teknologi tak pernah diam. Teknologi berkembang begitu cepatnya, kalau kita tak bisa mengikutinya akan tertinggal dan peluang yang ada diambil oleh orang luar,” jelas Mangku Pastika saat reses menyerap aspirasi di PT Solusi Anak Sakti, Rabu (28/9) di Denpasar. Reses terkait UMKM ini dipandu Tim Ahli Nyoman Baskara didampingi Ketut Ngastawa dan Nyoman Wiratmaja.
Mantan Gubernur Bali dua periode ini sangaja mendatangi startup Solusi Anak Sakti dengan produknya ‘Djoin’ ini karena melihat potensinya yang begitu besar. Sebagaimana disampaikan owner Djoin Wayan Indra Adhi Saputra, startup yang dirintisnya pertengahan 2020 saat Covid-19 terus berkembang. Saat ini, ia melibatkan 58 anak muda untuk mendukung aktivitas bisnisnya. “Kami lagi ada pekerjaan dengan nilai 1 juta dolar sehingga perlu konsen dan melibatkan cukup banyak tenaga. Jadi kami startup pertama dan satu-satunya di Bali yang mendapat pendanaan sebesar itu,” ungkap Indra.
Mendengar penjelasan tersebut, Mangku Pastika mengingatkan saat ini dengan adanya G20 yang digelar di Bali sebenarnya merupakan kesempatan bagus, sebab banyak orang-orang pintar, pebisnis dan pengusaha kumpul di sini.
“Saya melihat peluang yang begitu besar di Bali khususnya bidang teknologi. Karena itu saya punya cita-cita bikin Institut Teknik Bali Mandara (ITBM) sehingga bisa mencetak tenaga-tenaga terampil yang tentunya siap mendatangkan uang. Jangan mencetak tenaga untuk mencari kerja, tapi yang lebih penting mencari uang agar bisa lebih banyak membantu diri sendiri, pembangunan daerah dan bangsa,” tegas Mangku Pastika yang kini dipercaya sebagai Wakil Ketua BK DPD RI ini.
Untuk merealisasikan hal itu, sudah tentu kehadiran anak muda menjadi harapan besar. Karena di tangan anak muda (milenial) ini kunci untuk memajukan Bali dan bangsa ini.
Terkait nama Sakti (Solusi Anak Sakti), Mangku Pastika melihat penggunaan nama ‘sakti’ ini sebagai sebuah power. Sebab sekarang ini untuk ‘sakti’ itu harus pintar dan kaya (uang). “Sakti itu power, jadi harus didukung duit. Entrepreneurship juga penting,” tambah mantan Kapolda Bali, NTT dan Papua ini mengingatkan.
Wayan Indra dalam. paparannya menjelaskan, awal berdiri, startup yang dirintisnya fokus
sebagai penyedia teknologi bagi koperasi dan LPD khususnya mikro finance yang bertujuan untuk mendorong lembaga keuangan mikro bisa makin cepat maju. “Kami melihat peluangnya di grassroot area. Sehingga sektor ini yang digarap.
Kami jadikan koperasi sebagai mitra agar bisa tumbuh bersama,” jelasnya.
Indra juga melihat selama ini pengurus koperasi kebanyakan diatas 40 tahun. Karena itu, ia mendorong agar anak muda bisa jadi pengurus sehingga bisa bersaing dengan fintech yang ada.
Dalam perjalanannya, Djoin terus berinovasi dengan melahirkan berbagai produk teknologi seperti core banking yang terintegrasi dengan mobile banking. Juga ada e-collector yang selain memudahkan manajemen perusahaan memantau juga sistem ini terintegrasi dengan akunting kantor. (bas)