“Berbagi dan Melayani”, Bunda Arsaningsih Gelar Aksi Sosial dan Lingkungan di Pesagi Tabanan
(Dutabalinews.com), Bunda Arsaningsih, perempuan multitalenta, pencipta metode SOUL (Spirit of Universal Life) kembali menggelar aksi sosial dan gerakan pelestarian lingkungan, Minggu(12/3) di SOUL Center Pesagi dan sekitarnya, Banjar Munduk Juwet, Desa Pesagi Tabanan.
Aksi sosial melibatkan ratusan peserta termasuk sejumlah dokter dari berbagai bidang itu di antaranya meliputi pemberian layanan kesehatan secara gratis serta bantuan 5 kursi roda, tongkat dan kaca mata baca.
Tidak sampai di sana kegiatan juga menyasar pada lingkungan dengan penanaman ratusan pohon penghijauan berbagai jenis di kawasan sekitar.
“Keseimbangan pembangunan manusia dan lingkungan harus berjalan selaras. Jadi penting kita bisa berbagi dan melayani masyarakat sesuai kondisi di lapangan,” ungkap Bunda Arsaningsih yang ikut terjun langsung bersama tim dalam kegiatan tersebut.
Dalam aksi sosial yang mengangkat tema “Berbagi dan Melayani” ini, Bunda Arsaningsih juga mengajak warga sekitar untuk turut berpartisipasi dengan memajang hasil produk pertanian sekitar. “Kita minta warga di sini membawa hasil pertaniannya, kita semua beli sekaligus untuk oleh-oleh saat pulang,” ujarnya.
Dan ibarat gayung bersambut, inisiatif Bunda Arsaningsih disambut antusias ratusan anggota komunitas Yayasan Cahaya Cinta Kasih yang memborong berbagai hasil pertanian yang dipajang warga.
Sejumlah pedagang juga tampak senang dilibatkan dengan menjual barang dagangan yang sebagian besar hasil pertanian seperti buah-buahan, sayuran, empon-empon hingga minyak kelapa (tandusan).
Bunda Arsaningsih menjelaskan kegiatan
“Berbagi dan Melayani” ini rutin dilakukan. “Kalau di desa ini baru yang kedua, di tempat lain sudah sering kita lakukan. Kita juga memberikan donasi bagi warga yang membutuhkan,” tambah Bunda yang tampak semangat dalam kegiatan seharian itu. Bahkan dalam penyerahan bantuan kursi roda, Bunda Arsaningsih tidak tanggung-tanggung ikut memapah nenek-nenek untuk naik ke kursi roda dari tempat tinggalnya.
“Kita sengaja datang langsung ke rumah penerima bantuan biar tahu kondisinya sekaligus bisa membantu memberikan layanan kesehatan. Karena itu kita juga ajak tim dokter,” jelasnya.
Dalam penyerahan bantuan kursi roda, beberapa warga penerima bukan saja sulit berjalan, juga mengeluhkan gangguan penglihatan, dan kesehatan lainnya.
Seperti diungkapkan Ni Nengah Kandra (70), wanita yang sudah ditinggal suaminya ini selain lumpuh juga tak bisa melihat. Tetangganya Ni Nyoman Sukarni (76) juga sulit berjalan dan sakit-sakitan sehingga perlu dibantu kursi roda.
Bunda Arsaningsih merupakan perempuan multitalenta kelahiran 1968, pencipta metode SOUL (Spirit of Universal Life) diawali dengan SOUL Meter, yaitu sebuah metode untuk pengenalan jati diri. Kemudian dilanjutkan dengan mengembangkan metode SOUL Reflection untuk menyembuhkan diri, men-delete hal negatif dalam diri dan memperkuat kualitas positif.
Selain dikenal sebagai seorang spiritualis modern, pakar energi dan guru meditasi, kepeduliannya yang besar pada pembentukan karakter sejak dini untuk generasi penerus bangsa menjadi dasar untuk mendirikan Yayasan Cahaya Cinta Kasih yang bergerak di bidang bantuan kemanusiaan, tuntunan meditasi Online SOUL Reflection di youtube seta pembelajaran umum proses pengenalan jati diri dan olah rasa.
Penghargaan MURI diterima oleh Bunda Arsaningsih pada tahun 2015 sebagai pemrakarsa senam Yophytta Maternal-gabungan yoga, pilates, Tai Chi, dan afirmasi – dengan kategori peserta ibu hamil terbanyak sebanyak 25 ribu peserta.
Untuk Mengenal dan Meningkatkan Kualitas Diri, Bunda Arsaningsih, pada 4 Maret lalu meluncurkan buku jeduanya “Daily SOUL Reflection”. Buku ini menjadi #SahabatBertumbuh untuk jiwa yang ingin mengenal dirinya dan meningkatkan kualitas diri. #SahabatBertumbuh dimana saja, kapan saja dan dalam keadaan apapun. Sahabat yang setia dan jujur sangat diperlukan dalam proses pertumbuhan itu. (bas)