Beam Mobility Hadirkan Armada dengan Kecepatan Maksimal 25 Km/Jam, Dilengkapi Fitur Komunikasi IoT
Uji coba dilakukan dengan menghadirkan kendaraan ramah lingkungan sepeda listrik dan skuter listrik Beam dalam rangka targetkan penurunan angka kemacetan, polusi udara dan perkembangan sektor pariwisata di daerah Legian, Bali.
(Dutabalinews.com),Setelah penandatanganan kerja sama dengan Desa Tibubeneng, Beam Mobility, perusahaan mobilitas mikro terbesar di Asia Pasifik, hadir di daerah pariwisata Legian, Bali. Beam Mobility melakukan uji coba di Legian mulai hari ini.
Layanan mobilitas mikro yang ditawarkan Beam Mobility berupa transportasi kecil, seperti sepeda atau skuter elektrik yang dapat digunakan dalam waktu singkat untuk memenuhi kebutuhan mobilisasi masyarakat. Seluruh armada Beam Mobility memiliki batas kecepatan maksimal 25km/jam.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, jumlah kendaraan di Bali terus meningkat. Per 2021 terdapat 4.501.791 kendaraan dengan kuantitas sepeda motor menjadi yang paling tinggi dengan 3.877.595 kendaraan diikuti dengan mobil penumpang di 465.282 kendaraan.
Tingginya kuantitas kendaraan di Bali terus meningkat bahkan melebihi jumlah penduduk Bali sekitar 4,27 juta penduduk per 2021. Hadirnya Beam Mobility dengan sistem mobilitas mikronya menjadi solusi atas tingginya kebutuhan akan moda transportasi sekaligus membantu mengurangi kemacetan, polusi udara dan meningkatkan infrastruktur mobilitas, serta mendukung sektor pariwisata di daerah tersebut.
Saat ini, Beam Mobility telah mengoperasikan layanan e-scooter dan e-bike berbagi di lebih dari 60 kota di Selandia Baru, Malaysia, Thailand, Korea, Turki, dan secara khusus digunakan secara masif di Australia dan Jepang. Di Indonesia, Beam Mobility telah hadir di Bogor (23 September 2022) dan Tibubeneng (10 Maret 2023). Beam Mobility menghadirkan layanan dalam 7 bahasa termasuk Indonesia, Inggris, Mandarin, Jepang, Korea, dan lainnya.
Lurah Legian Putu Eka Martini, S.IP, MAP, yang juga merupakan lurah wanita pertama di Kecamatan Kuta menyampaikan, “Kami berharap dengan hadirnya kendaraan listrik Beam di Legian dapat menjadi alternatif transportasi untuk wisatawan domestik maupun mancanegara yang dapat mengurangi polusi udara dan menciptakan vibrasi yang sangat baik untuk pariwisata di Legian. Kami juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang luar biasa kepada Beam Mobility untuk support peminjaman beberapa armada dalam rangka penyediaan keamanan perayaan di daerah Legian hari raya Nyepi tahun baru Saka 1945.”
Terdapat 120 armada yang dihadirkan pada uji coba di daerah Legian yang terdiri dari dua jenis armada, yaitu Beam Rover dan Beam e-scooter. Seluruh armada Beam Mobility dilengkapi dengan fitur komunikasi IoT yang dapat mengunggah status setiap kendaraan secara langsung.
Hal ini memungkinkan Beam untuk menerapkan teknologi keselamatan geofencing, yang dapat secara otomatis mencegah kendaraan memasuki area geografis tertentu; pengendara yang mencoba memasuki area tersebut akan mendapati armada yang mereka gunakan melambat hingga berhenti, dan mereka harus keluar dari area tersebut untuk memulai kembali perjalanan mereka. (ist)