Global

Gelar Konferensi Studi Nasional di Bali, PMKRI Bakal Hadirkan Jokowi

“Konferensi merupakan merupakan kegiatan Studi Ilmia dengan mengkaji isu, menggali ide atau gagasan menuju Indonesia Emas 2045,” kata Ketua PMKRI Cabang Denpasar, Alexsandro Rolandi akrab disapa Rolan, Senin (23/10/2023) di Warung Kubukopi, Denpasar.

Menariknya, kegiatan pada 19-25 November itu direncanakan dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo. “Kami sudah mengajukan permohonan dan semoga segera mendapat persetujuan,” kata Srilinus Lino, Presidium Pendidikan Kaderisasi, sekaligus Ketua Stering Comite

Adapun narasumber-narasumber yang diundang diantaranya Kapolri, Menteri BUMN, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Menteri Bapenas, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak dan Wakil Menteri Agraria dan Tata ruang Indonesia. Dan kegiatan ini rencananya akan dibuka langsung oleh Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo. “Ujar Lino”.

Lino menyebut, tema kegiatan Konferensi Studi Nasional “Indonesia 2045: Episentrum Pertumbuhan Ekonomi Global”. PMKRI dalam hal ini mendambakan satu tatanan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di tahun 2045, dimana Indonesia sebagai episentrum pertumbuhan ekonomi dunia.

“Karena itu, dalam forum Konferensi Studi Nasional di Denpasar pada bulan November mendatang, maka PMKRI dari 90 Cabang yang tersebar diseluruh Indonesia akan hadir untuk mengkaji isu-isu strategis sebagai sumbangsih pemikiran untuk mencapai Indonesia Emas di tahun 2045. “ujarnya.

Setidaknya ada 8 isu yang menjadi fokus pembahasan dalam forum Konferensi Studi Nasional. Diantaranya, Isu Ekologi, Pariwisata, Ekonomi Kreatif, Transisi Energi, Politik dan Demokrasi, Bonus Demografi, Ketahanan Pangan, Tata Kelola Pembangunan Nasional.

Ketua Panitia Julio, Menambakan Terkait dengan persiapan Panitia Pelaksana untuk kelancaran kegiatan ini, hampir dipastikan 50 persen.

Mulai dari persiapan tempat untuk penginapan peserta dan tempat kegiatan. Kemudian persiapan teknis lainnya memang masih butuh kerja ekstra dalam beberapa minggu kedepan. Karena itu, dukungan dari semua pihak baik itu pemerintah provinsi dan kabupaten/kota sangat dibutuhkan dalam beberapa minggu kedepan ini.

Baca Juga :   Jaksa Belum Siap, Sidang Tuntutan Kasus Ujaran Kebencian Ditunda

“Karena kegiatan ini adalah kegiatan nasional dengan jumlah peserta kurang 350-an orang dari 90 cabang yang tersebar diseliruh Indonesia. Dan kegiatan ini berlangsung selama 1 minggu.” tutup Julio. (ist)

Berikan Komentar