Ekonomi & Bisnis

Pos Banjar: Inovasi Ekonomi Digital untuk Kesejahteraan UMKM

Banjar di Bali selama ini terkesan sebagai wadah warga untuk melakukan aktivitas sosial. Padahal sebenarnya potensi ekonomi banjar sangat besar untuk digali dan dikembangkan agar dapat memberikan kesejahteraan bersama. Perlu ada terobosan pola pikir agar jangan hanya sebagai penikmat atau konsumen.

(Dutabalinews.com), Potensi warga di lingkup banjar-banjar yang ada di Bali sangat besar. Namun sebagian potensi belum bisa dimanfaatkan secara maksimal karena terkendala regulasi.

“Seperti halnya dalam pengembangan sektor pertanian termasuk UMKM melakukan intervensi pasar. Karena terbentur regulasi, potensi petani untuk mengembangkan sektor usaha pertaniannya tidak maksimal,” ungkap Konseptor dan Pendiri Pos Banjar dr. IGN Rai Sutanegara kepada Anggota DPD RI Dr. Made Mangku Pastika,M.M. saat kegiatan Reses di Sekretariat Pos Banjar, Batubulan Gianyar, Senin (19/2).

Reses mengangkat tema “Pos Banjar: Pengembangan Usaha Berbasis IT” dipandu Tim Ahli Nyoman Baskara, Ketut Ngastawa dan Nyoman Wiratmaja.

Pos Banjar yang dirintis dokter Rai beberapa tahun silam melahirkan aplikasi yang bisa dimanfaatkan krama banjar untuk melakukan berbagai transaksi pembayaran atau pembelian seperti pulsa, air, listrik, hingga saprodi pertanian. Manfaat dari aplikasi ini, hasil transaksi tersebut menjadi keuntungan banjar.

Dokter Rai Sutanegara memberi penjelasan terkait Pos Banjar kepada Mangku Pastika

“Jadi biaya administrasi yang selama ini keluar bisa menjadi pemasukan (banjar). Namun dalam beberapa kegiatan masih terkendala regulasi. Ini yang perlu dicarikan solusinya,” ujar dokter Rai.

Dalam perkembangannya, Pos Banjar juga memberikan edukasi dan dukungan kepada petani dan UMKM agar usahanya bisa berjalan lancar.

Mendapat penjelasan tersebut, Mangku Pastika mengaku salut dengan upaya yang dilakukan Pos Banjar dalam membantu meningkatkan kesejahteraan warga. “Ternyata gerakan ini sudah begitu luas dan aktif dalam memfasilitasi petani dan UMKM. Memang judulnya ‘banjar’ tapi ternyata cakupan operasionalnya sudah sangat luas ‘world wide’ sehingga UMKM bisa ‘go publik’ melalui digitalisasinya,” ujar Mangku Pastika.

“Semoga ke depan ini bisa dimanfaatkan seluruh petani dan UMKM. Bahkan sekarang sudah ada aspek bantuan hukum. Ini ekosistem yang mengintegrasikan berbagai kebutuhan di banjar yang perlu disebarluaskan dan didukung. Pemerintah perlu turut campur dalam pemajuan pertanian khususnya dalam hal regulasinya agar kegiatan petani bisa lebih lancar,” tegas mantan Gubernur Bali dua periode ini.

Mangku Pastika juga mengingatkan agar budaya pertanian yang selama ini sering diucapkan jangan hanya menjadi slogan tanpa tindak lanjut secara nyata. Jadi ke depan ini hal penting untuk disikapi pemimpin Bali. Terkait regulasi, Mangku Pastika minta pihak Pos Banjar agar merinci seperti apa yang diperlukan dan hambatannya sehingga bisa tepat solusinya.

 

Dokter Rai menjelaskan untuk membantu pertanian, pihaknya melakukan kerja sama dengan kelompok-kelompok di perdesaan dalam hal mengatasi masalah bibit, pupuk, dan saprodi lainnya. Mengedukasi UMKM agar produk mereka tidak dianggap rijek. Pos Banjar juga menjalin kerja sama dengan sejumlah instansi seperti Imigrasi dan Karantina serta lembaga bisnis.

Adapun visi-misi Pos Banjar antara lain
membuka pola pikir yang sangat sederhana bahwa segala kegiatan adat istiadat dan perekonomian Bali sebenarnya berawal dari banjar, mengajak krama banjar untuk mengetahui potensi dari lingkungan dan masing-masing personal dari warga banjar itu sendiri dan menggalinya agar mampu menjadi sumber penghasilan bagi warga banjar itu sendiri.

Membuat suatu sistem yang mampu membantu warga banjar mengelola potensi dan kebutuhan dengan konsep menyama braya atau gotong royong, dari, oleh dan untuk warga banjar itu sendiri dimana sistem menyama braya/gotong royong ini berbasis IT.

Mengembangkan konsep dasar ide Pos Banjar yaitu menjadi sebuah Aplikasi Membuka Pasar dengan membuat e-katalog dan penjualan secara Online dengan mensinergikan sumber daya dengan pihak pihak profesional di bidangnya serta dengan investor lokal untuk memaksimalkan produksi dan efisiensi di segala lini. Membangun strategi ketahanan ekonomi banjar, yaitu ketahanan pangan, ketahanan papan, ketahanan sandang dan juga kesejahteraan masyarakat banjar.

Pos Banjar berarti point of sales dimana fungsi banjar itu adalah sebagai tempat pemasaran sekaligus tempat informasi dari lingkungan banjar itu sendiri. (bas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *