Ekonomi & Bisnis

Kick Off Baligivation 2024, Peningkatan Transaksi Non Tunai Dorong Pertumbuhan Ekonomi Melalui QRIS

(Dutabalinews.com), Dalam era di mana teknologi semakin merasuk ke dalam kehidupan sehari-hari, pembayaran non tunai telah menjadi tren yang tidak dapat dihindari. Dengan peningkatan akseptasi pembayaran non tunai saat ini di masyarakat, terjadi juga gambaran yang jelas mengenai pertumbuhan transaksi di berbagai sektor ekonomi, khususnya dalam hal penggunaan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) yang mengalami peningkatan eksponensial.

“Kita harus perkuat transformasi digital dengan membangun 3 hal yakni strategic collaboration, strategic connectivity, dan strategic ownership,” ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia Bali Erwin Soeriadimadja pada acara Kick Off Bali Digital Innovation Festival 2024, Senin (23/4) dengan tema “Baligivation: Empowering All’ di Gedung BI Bali Denpasar.

QRIS, BIFAS (Bank Indonesia Financial Access System), dan KKI (Kartu Kredit Indonesia) telah menjadi bagian integral dari kehidupan ekonomi sehari-hari. Sinergi antara otoritas, asosiasi industri, dan komunitas telah mendorong peningkatan signifikan dalam penggunaan dan penerimaan sistem pembayaran non tunai ini.

Peningkatan transaksi QRIS mencerminkan dampak positif dari kolaborasi lintas sektor dan negara dalam memperkuat konektivitas pembayaran lintas batas. Bali, sebagai pionir dalam pengadopsian QRIS, telah menjadi contoh nyata bagaimana QRIS mampu mendukung sektor pariwisata. Peningkatan jumlah merchant QRIS di Bali, yang sebagian besar bergerak di sektor pariwisata, telah mencapai 65%, mencerminkan adaptasi yang cepat dari industri pariwisata terhadap teknologi pembayaran modern.

Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Fitria Irmi Triswati merujuk data terbaru yang menunjukkan bahwa pada Februari 2024, transaksi QRIS telah meningkat dua kali lipat, mencapai 167 juta transaksi, dengan sektor perdagangan ritel dan makanan minuman sebagai kontributor utama. Sektor pariwisata memimpin dalam penggunaan QRIS, dengan 53% dari merchant QRIS nasional bergerak di sektor ini. Di Bali, jumlah merchant QRIS mencapai 800.000-an, dengan jumlah pengguna mencapai sekitar 1 juta, menunjukkan bahwa Bali adalah salah satu provinsi terdepan dalam penggunaan QRIS.

Peningkatan penggunaan QRIS di sektor pariwisata juga telah memperkuat konektivitas lintas negara dalam pembayaran. Kolaborasi dengan negara-negara seperti Singapura, Thailand, dan Malaysia telah membuka jalan bagi pembayaran lintas batas melalui QR Code. Melalui inisiatif BIFAS, Indonesia juga telah menjajaki peluang pembayaran lintas batas dengan Filipina, Jepang, Korea Selatan, dan India, yang diharapkan akan meningkatkan kunjungan turis dari negara-negara tersebut.

Baca Juga :   Benoa Cetak Sejarah, Pertama Kali Dua Kapal Pesiar Sandar Sekaligus

Dengan pencapaian ini, QRIS telah membuka peluang baru bagi sektor pariwisata dalam menghadapi tantangan global. Melalui integrasi teknologi pembayaran modern, Indonesia tidak hanya meningkatkan pengalaman wisatawan, tetapi juga memperkuat daya saingnya di pasar pariwisata global. (iam)

Berikan Komentar