Global

Indonesia Raih Medali di International Physics Olympiad ke-54 di Iran

(Dutabalinews.com), Prestasi membanggakan kembali ditorehkan siswa-siswi Indonesia di ajang Olimpiade Fisika Internasional atau International Physics Olympiad (IPhO) ke-54 yang diselenggarakan di Isfahan, Iran. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) mengirimkan lima pelajar terbaik di bidang fisika pada ajang ini berhasil menorehkan satu medali perak, satu medali perunggu, dan tiga honorable mentions.

Medali Perak diraih oleh Zahran Nizar Fadhlan dari SMA Negeri 1 Padang. Kemudian, medali Perunggu diraih oleh Kaitlyn Iliana Toniman dari SMAS Kristen BPK Penabur Gading Serpong. Selanjutnya, Honorable Mention diraih oleh Clarissa Aurelia Nahid Saputra dari SMA Negeri Unggulan M.H. Thamrin DKI Jakarta, Daniel Mark dari SMAS 1 Kristen BPK Penabur DKI Jakarta, dan Adika Rasendriya Arya Putra dari MAN 2 Kota Malang.

“Selamat atas raihan prestasi adik-adik di ajang International Physics Olympiad. Ini merupakan suatu kebanggaan karena adik-adik dapat mengharumkan nama Indonesia hingga ke ajang talenta internasional,” ucap Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Kemendikbudristek, Maria Veronica Irene Herdjiono, pada kesempatan terpisah, Selasa (31/7).

Irene juga mengatakan, torehan prestasi para siswa diharapkan dapat membangkitkan semangat anak-anak Indonesia dalam mengembangkan talentanya di bidang riset dan inovasi. “Kita bangga dan ini menjadi kebaikan untuk anak-anak Indonesia. Di IPhO ini ada siswa dari Padang yang meraih perak, dan tahun sebelumnya ia pernah meraih perunggu di IOAA (International Olympiad on Astronomy and Astrophysics),” ujarnya.

Selanjutnya, Kepala Sub Bagian Tata Usaha Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Muslih, mewakili Kepala Puspresnas, dalam penyambutan Tim Olimpiade Fisika Indonesia di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, mengapresiasi capaian prestasi para delegasi Indonesia di ajang IPhO 2024.

“Terima kasih kepada anak-anak yang berhasil menorehkan prestasi di ajang IPhO. Tentunya juga kepada para pembina, sekolah, dan orang tua yang ikut mendukung anak-anaknya,” ujar Muslih.

Kelima siswa-siswi perwakilan Indonesia tersebut sebelumnya telah melalui serangkaian tahapan proses yang panjang. Mulai dari Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi, dan Nasional yang diselenggarakan oleh Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI), serta tiga tahap pembinaan dan seleksi terpusat yang diadakan oleh Puspresnas.

Baca Juga :   Kejari Denpasar Terima Pelimpahan Empat Anak Di Bawah Umur Terlibat Narkoba

Peraih medali perak IPhO, Zahran Nizar Fadhlan dari SMA Negeri 1 Padang, terharu dan bangga bisa meraih prestasi kembali di ajang talenta internasional setelah tahun lalu ia menyabet medali perunggu di ajang IOAA.

“Sangat bangga apalagi bisa mengharumkan nama Indonesia lagi di tingkat internasional. Saya teringat waktu pandemi Covid-19 untuk mengisi kegiatan sehari-hari saya menonton tayangan YouTube tentang astronomi hingga fisika dan dari situlah saya berangkat mencoba dari OSN hingga sampai ke tahap ini,” ungkap Zahran yang juga peraih medali emas OSN bidang Fisika tahun 2023.

“Kedepannya saya ingin memajukan Indonesia melalui sains dan teknologi karena saya lahir di Indonesia jadi saya punya kewajiban untuk itu,” tambah Zahran.

Pengalaman lainnya juga diungkapkan Kaitlyn Iliana Toniman, siswi asal SMAS Kristen BPK Penabur Gading Serpong yang meraih medali perunggu. “Saat mengikuti perlombaan sempat deg-degan dan tidak bisa tidur. Namun, akhirnya saya bisa mengatasi itu dan mendapatkan medali untuk Indonesia,” tutur Kaitlyn yang juga peraih medali emas OSN bidang Fisika tahun 2023.

Saat mengikuti IPhO, siswa-siswi Indonesia didampingi oleh para tim pembina yaitu, Triyanta Mugianto dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Rinto Anugraha Nur Qomaru Zaman dari Universitas Gadjah Mada (UGM).

Triyanta Mugianto selaku Koordinator Pembina IPhO, menyampaikan, selama pelaksanaan IPhO para siswa-siswi sudah berusaha memberikan yang terbaik. “Saya mengapresiasi atas usaha dan kerja keras anak-anak. Sebelumnya anak-anak sudah melalui proses pembinaan sebanyak tiga tahap. Tantangannya memang ada pada di pembinaan karena setiap negara masing-masing berbeda dalam hal pembinaan,” jelas Triyanta.

Sebagai informasi, kompetisi ini memiliki dua bagian yaitu, ujian teori dan praktik, masing-masing berdurasi lima jam, dan dijadwalkan dengan satu hari istirahat di antara ujian. Ujian teori terdiri dari tiga soal sedangkan ujian eksperimen dapat terdiri dari satu atau dua soal dari berbagai bidang fisika. IPhO 2024 diselenggarakan pada tanggal 21 s.d. 29 Juli 2024 di Isfahan, Iran.

 

Berikan Komentar