Wali Kota Jaya Negara Ngayah Sebagai “Sangging” dalam Rangkaian Karya di Banjar Jurang Asri, Peguyangan Kangin
(Dutabalinews.com), Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, turut ngayah sebagai Sangging dalam rangkaian Karya Ngenteg Linggih, Wraspati Kalpa Agung Caru Panca Rupa Panca Kelud di Pura Ratu Begawan Penyarikan, Banjar Jurang Asri, Desa Peguyangan Kangin, pada Senin (7/4).
Sejak pagi hari, puluhan warga tampak memadati areal Bale Banjar untuk mengikuti prosesi upacara Metatah Massal yang menarik perhatian masyarakat. Dari lima Sangging yang bertugas mengasah gigi para peserta, salah satunya adalah Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, yang berkesempatan ngayah dalam prosesi sakral tersebut.
Di sela-sela pelaksanaan upacara Mepandes, Wali Kota Jaya Negara menyampaikan bahwa ritual potong gigi (Mepandes) merupakan bagian dari upacara Manusa Yadnya yang wajib dilaksanakan dalam ajaran agama Hindu. “Dalam ajaran Hindu, Mepandes wajib dilakukan ketika anak menginjak usia remaja atau dewasa. Ritual ini bertujuan untuk mengendalikan enam sifat buruk manusia yang dikenal dengan istilah Sad Ripu, atau enam musuh dalam diri manusia,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa selain merupakan kewajiban religius, upacara Metatah juga dimaksudkan untuk menetralisir enam sifat buruk tersebut, yaitu: Kama (nafsu indriya); Lobha (keserakahan); Krodha (amarah); Mada (kemabukan); Matsarya (iri hati), dan Moha (kebingungan atau kehilangan arah).
Sementara itu, Manggala Karya, Made Supradnya, yang ditemui di sela-sela upacara menyampaikan bahwa upacara Metatah Massal ini merupakan yang pertama kali dilaksanakan oleh Banjar Jurang Asri. Ia menyebutkan bahwa rangkaian karya serupa terakhir kali digelar sekitar 50 tahun lalu. “Metatah massal ini diikuti oleh 21 orang peserta dari warga Banjar Jurang Asri dengan melibatkan lima orang Sangging. Upacara ini merupakan bagian dari rangkaian Karya Ngenteg Linggih, Wraspati Kalpa Agung Caru Panca Rupa Panca Kelud di Pura Ratu Begawan Penyarikan,” jelasnya. (hms)