Pemkot Denpasar Laksanakan Bhakti Penganyar di Pura Ulun Danu Batur, Rayakan Kembali Karya Ngusaba Kedasa
(Dutabalinews.com), Jajaran Pemerintah Kota Denpasar melaksanakan Bhakti Penganyar serangkaian Karya Tawur Tabuh Gentuh dan Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih, bertepatan dengan Buda Pon Wuku Sungsang, Rabu (16/4). Pelaksanaan Bhakti Penganyar ini dipimpin oleh Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, bersama Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede, beserta anggota DPRD Kota Denpasar. Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Jaya Negara bersama Paguyuban Seniman Kota Denpasar tampak ngayah dengan mesolah Topeng Wali. Turut hadir Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar, Ida Bagus Yoga Adi Putra, Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, Ketua TP PKK Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara, Ketua GOW Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, Ketua DWP Kota Denpasar, Ny. Widnyani Wiradana, serta pimpinan OPD di lingkungan Pemkot Denpasar.
Silih berganti, para pemedek datang ke kawasan Penataran Pura Agung Besakih untuk ngaturang bhakti sejak Puncak Karya yang dilaksanakan pada Purnama Kedasa, Sabtu (12/4) lalu. Pelaksanaan Bhakti Penganyar Pemkot Denpasar diawali dengan pementasan Tari Rejang Renteng, Wayang Lemah, dan Topeng Wali. Merdunya suara tetabuhan Gong Gede, kekidungan, serta denting genta menambah kekhidmatan suasana. Rangkaian prosesi diakhiri dengan persembahyangan bersama yang dipuput oleh Ida Pedanda Gede Putra Talikup, Griya Kawolubiau, Muncan. Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, didampingi Wakil Wali Kota I Kadek Agus Arya Wibawa, mengatakan bahwa pelaksanaan Karya Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Agung Besakih ini merupakan momentum bagi seluruh umat Hindu untuk meningkatkan sradha dan bhakti kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa. Selain itu, momen ini juga dimaknai sebagai ajang mulatsarira, sehingga keseimbangan alam semesta beserta isinya dapat tercipta.
“Tentu ini merupakan momentum bagi kita bersama untuk meningkatkan sradha dan bhakti umat, serta memohon asung kertha wara nugraha Ida Sang Hyang Widi Wasa,” jelasnya. Jaya Negara menambahkan, pelaksanaan Bhakti Penganyar juga bertujuan sebagai ungkapan rasa syukur Pemerintah Kota Denpasar atas kelancaran dalam menjalankan swadharma membangun daerah. Rasa persatuan (menyama braya) umat Hindu harus terus dipupuk agar yadnya sebagai wujud syukur dapat terus dilaksanakan guna meningkatkan sradha dan bhakti umat sesuai swadharma, menuju keseimbangan alam semesta. “Melalui Bhakti Penganyar ini diharapkan mampu memberikan energi Dharma yang dapat membawa hal-hal positif bagi jagat Bali, sekaligus membersihkan dan menetralisir hal-hal negatif yang tidak diinginkan demi terciptanya keseimbangan jagat beserta isinya,” imbuhnya. Rangkaian pelaksanaan upacara Ida Bhatara Turun Kabeh berlangsung selama 21 hari. Puncak Karya jatuh pada Purnama Sasih Kedasa, 12 April lalu. Selanjutnya, mulai 13 April hingga 2 Mei, dilaksanakan upacara penganyar dari seluruh kabupaten/kota se-Bali, serta dari panitia karya upacara Pura Agung Besakih. Adapun panyineban karya akan dilaksanakan pada 3 Mei 2025. (hms)