Dies Natalis ke-23, Dr. Dadang: ITB STIKOM Bali Jadi Ajang Pertemuan Seluruh Bangsa
(Dutabalinews.com), Puncak perayaan Dies Natalis ke-23 ITB STIKOM Bali digelar, Minggu (10/8/2025) di Kampus setempat, Renon Denpasar. Dies Natalis kali ini mengusung tema Inspiring Future Together dihadiri jajaran civitas akademika, yayasan, alumni serta undangan berlangsung semarak dengan berbagai kegiatan serta melibatkan pula puluhan UMKM.
Rektor ITB STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan kepada wartawan mengatakan di tengah ketatnya kompetisi pendidikan tinggi, ITB STIKOM Bali tetap menjaga cita-cita sebagai kampus global dan berstandar internasional.
Menurut Dr. Dadang langkah go international sudah dilakukan dengan membangun program kolaborasi dengan sejumlah perguruan tinggi luar negeri seperti HELP Malaysia, Valaya Alongkorn Rajabhat University Thailand hingga kerja sama dengan kampus di Taiwan dan Jepang. ITB STIKOM Bali juga melakukan penjajakan dengan Guimaras State University (GSU) di Filipina.
“Kita akan terus berkembang mencapai visi menjadi perguruan tinggi berskala dan berstandar internasional, dan ini sudah dimulai sejak beberapa tahun lalu,” jelas Rektor.
Ia berharap ke depannya ITB STIKOM Bali menjadi ajang pertemuan seluruh bangsa. Sehingga, di kampus banyak ditemukan orang dari Afrika, Eropa, Amerika sehingga akulturasi terjadi. “Ini menjadi cita-cita kami didukung dengan eksistensi yayasan,” tambah Dadang.
Dijelaskan pondasi yang dibangun ITB STIKOM Bali sudah berada pada track yang benar. Dengan demikian, tantangan pendidikan tinggi dalam meningkatkan angka partisipasi kasar (APK) Perguruan Tinggi akan tercapai.
Diakui, APK di Bali masih rendah, baru sekitar 30 persen mahasiswa yang mengenyam pendidikan tinggi. “Tapi ITB STIKOM Bali punya jalan keluarnya melalui KIP, program pemerintah daerah satu keluarga satu sarjana dan beasiswa dari yayasan,” jelasnya.
Sementara itu Pembina Yayasan Widya Dharma Shanti (WDS) Denpasar Prof. Dr. I Made Bandem,M.A. menceritakan awal berdiri kampus dengan status badan hukum sekolah tinggi, STIMIK STIKOM Bali.
Awal dibuka dengan dua prodi baru menjaring 40 mahasiswa. Dalam perjalanannya, minat mahasiswa kuliah di kampus ini terus bertambah, menjadi 150 dan 300 orang bahkan sampai seribu lebih mahasiswa baru setiap tahun. “Kita bahkan pernah menerima mahasiswa baru sampai 1.500 orang,” ujar Prof. Bandem yang dikenal sebagai akademisi dan budayawan Bali ini.
Lebih lanjut dijelaskan, pada tahun 2019, STIMIK STIKOM Bali bertransformasi menjadi institut yakni ITB STIKOM Bali dan saat ini telah memiliki enam prodi.
Tidak berhenti sampai di situ, Yayasan Widya Dharma Shanti (WDS) Denpasar tengah mengusulkan peningkatan status dengan brand baru Universitas STIKOM Bali (USB).
“Mudah-mudahan dalam waktu tidak terlalu lama usulan kami diterima. Asesmen tahap akhir kami telah menyelesaikan persyaratan yang harus dipenuhi,” kata mantan Rektor ISI Yogyakarta ini. (ist)