TUKU Buka Gerai Pertama di Bali, Hadirkan Kopi dan Kehangatan Tetangga

(Dutabalinews.com), Setelah hadir di berbagai kota di Indonesia, Toko Kopi ТUKU (TUKU) kini membuka pintu di Renon, Bali. Kehadiran ini memperkuat komitmen TUKU terhadap keseharian hadir secara hangat, relevan, dan lokal, sambil terus beradaptasi dengan kebutuhan tetangga melalui format yang kontekstual dan inklusif.

Dibangun atas kepercayaan dan konsistensi, TUKU tumbuh sebagai gerakan yang mempererat hubungan antar tetangga dengan memperluas akses, menanamkan prinsip keberlanjutan, dan menciptakan produk yang terasa dekat dan bermakna dalam kehidupan sehari-hari.

Bali dipilih bukan hanya sebagai destinasi wisata dunia, tetapi juga sebagai ruang hidup yang hangat, beragam dan dekat dengan budaya berkumpul. Lebih dari itu, Bali adalah jendela dunia untuk Indonesia, tempat dunia datang untuk mengalami rasa, cerita, dan nilai-nilai lokal secara langsung.

“Sejak awal, TUKU lahir dari niat sederhana: bikin kopi yang bisa dinikmati tetangga. Di Bali, kami datang dengan semangat yang sama. Sederhana, hangat, dan bertumbuh bersama masyarakat. Namun, kami juga melihat Bali sebagai ruang strategis untuk membuka jalan menuju global, tapa meninggalkan akar kami di Cipete, Jakarta Setatan,” ujar Andanu Prasetyo, CEO & Founder TUKU didampingi Vella Siahaya selaku Chief Experience Officer TUKU saat Media Gathering Pembukaan Toko Kopi TUKU Renon, Denpasar, Rabu (8/10).

“Pilihan lokasi pun mencerminkan semangat ini, mengakar secara lokal, namun terbuka untuk dunia. Renon dipilih karena berada di titik pertemuan antara kawasan lokal dan komersial Denpasar. Lokasinya yang aktif dan beragam menjadikannya tempat yang tepat untuk menghadirkan toko pertama TUKU di Bali yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, namun tetap terbuka bagi siapa saja yang ingin singgah dan merasakan cerita dari jenama yang mengutamakan relevansi,” tambah Prasetyo.

TUKU Renon hadir dengan wajah yang sederhana, menghadirkan suasana hangat untuk saling menyapa dan berbagi cerita. Kopi di sini bukan sekadar produk, melainkan medium untuk membangun koneksi, mengenal nilai lokal, dan menyatukan konteks global. “Setiap produk minuman dan makanan membawa cerita tentang tempat, proses, dan semangat gotong royong yang menjadi identitas TUKU,” ujar Prasetyo.

Baca Juga :  Alo Yoga & Dior Beauty Kini Hadir di Beachwalk Bali: Destinasi Utama Gaya Hidup dan Kecantikan

Komitmen terhadap keberlanjutan tercermin dalam desain toko. TUKU Renon menggunakan material daur ulang seperti limbah kopi untuk tegel lantai, serta permukaan meja dari plastik daur ulang -praktik yang telah menjadi standar dalam pembangunan toko-toko TUKU. Elemen arsitektur lokal seperti krepyak, pintu kayu berornamen khas dari Jawa dan Bali dihadirkan sebagai bagian dari ruang, menciptakan suasana yang akrab dan berakar pada tradisi.

“Setiap toko TUKU selalu kami rancang untuk memberikan pengalaman yang hangat dan relevan dengan kehidupan sehari-hari. Di Bali, kami ingin menghadirkan ruang yang sederhana tapi penuh makna, di mana pelanggan bisa merasakan kopi dan cerita di baliknya. Sustainability juga menjadi bagian penting dari pengalaman ini, karena kami percaya, menikmati kopi hari ini harus sejalan dengan menjaga bumi untuk esok hari,” kata Vella Siahaya, Chief Experience Officer TUKU.

Dengan hadirnya TUKU di Renon, perjalanan ini diharapkan menjadi awal cerita baru: merawat kedekatan, menyambut keberagaman, dan menjaga keberlanjutan sebagai bagian dari keseharian masyarakat Bali. TUKU ingin agar toko ini tidak hanya menjadi tempat membeli kopi, tetapi juga ruang singgah yang menghadirkan pengalaman yang akrab dan bermakna, dari menyapa barista hingga memahami cerita di balik setiap sajian.

Dari Bali, semangat #BertetanggaBaik akan terus dibawa ke mana pun TUKU melangkah, memperlihatkan wajah Indonesia yang ramah dan berkelanjutan kepada dunia. (ist)