Kerjasama Indonesia-Prancis Perkuat Mutu Guru Vokasi di Bidang Kuliner

(Dutabalinews.com),Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Layanan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus (Ditjen Diksi PKLK) bekerja sama dengan Pemerintah Prancis melalui Institut Francais d’Indonesie (IFI) dan Institut Disciples Escoffier menyelenggarakan program Training of Trainers on French Cooking for Vocational Culinary Teachers 2025 (Areas of Pastry).

Program pelatihan ini akan berlangsung selama 19 hari, mulai 13 hingga 31 Oktober 2025, di Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendiidkan Vokasi ( BBPMPV)  Bisnis dan Pariwisata, Parung, Jawa Barat.

Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Atip Latipulhayat, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelatihan ini bukan hanya membekali keterampilan teknis, tetapi juga memperkuat jati diri profesional guru vokasi Indonesia di kancah global.

“Melalui kegiatan ini, kita menyaksikan bagaimana semangat belajar dan ketekunan para guru vokasi berpadu dengan keunggulan teknik kuliner Prancis. Ini bukan sekadar pelatihan memasak, tetapi juga  pertukaran nilai, budaya dan profesionalisme. Saya berharap setelah kembali ke daerah masing-masing, para peserta dapat mendiseminasikan ilmu ini dan menjadikannya inspirasi bagi siswa di sekolah,” ujar Wamen Atip, Jumat (31/10).

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Tatang Muttaqin, menegaskan bahwa keberhasilan program ini menjadi bukti nyata dari sinergi antar pemerintah Indonesia dan Prancis dalam meningkatkan kompetensi tenaga pendidik vokasi.

“Kami berharap para guru yang menjadi peserta pelatihan dapat menjadi penggerak inovasi di sekolah masing-masing. Kolaborasi ini berhasil memadukan kekayaan rasa lokal Indonesia dengan teknik dan estetika kuliner Prancis, yang pada akhirnya akan menciptakan lulusan vokasi yang unggul, kreatif, dan siap bersaing di tingkat global,” ungkap Tatang.

Program ini merupakan bagian dari upaya revitalisasi pendidikan vokasi sesuai Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022. Pelatihan ini melibatkan 22 peserta yang terdiri 26 guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dari berbagai provinsi di Indonesia dan 2 widyaiswara/instruktur dari BBPMPV Bisnis dan Pariwisata.

Para peserta akan mendapatkan pelatihan intensif dengan total 158 Jam Pelajaran (JP) yang mencakup pembelajaran pastry Prancis, manajemen dapur profesional, standar kebersihan dan keamanan, makanan sesuai peraturan internasional, serta teknik pengajaran yang efektif dan inovatif.

Baca Juga :  Tim Undiksha Sabet Medali Emas di Expo CU-OCIIP Creativity & Innovation The Pathway to Sustainable Development 2021

Pelatihan ini difasilitasi oleh Chef profesional dari Prancis dan Indonesia yang dipilih langsung oleh Institut Disciples Escoffier, yaitu Chef Gerald A. Marider sebagai pastry Chef dan Chef Arwan sebagai pastry Chef Assistant. Materi pelatihan meliputi berbagai hidangan pastry klasik seperti Madeleine au Miel, Tart Citron Meringue, Paris- Brest, Religieuse Vanille, Croissant aux Beurre, Pain aux Chocolat, hingga Macaron Pistachio & Framboise.

Para peserta akan dinilai secara komprehensif melalui tes tulis, penilaian praktik memasak, presentasi lisan, dan kerja kelompok. Peserta yang lulus dengan predikat minimal “cukup” akan mendapatkan Sertifikat Kompetensi Profesional bidang pastry dari pemerintah Prancis dan Kemendikdasmen.

Rasa syukur diungkapkan oleh para peserta pelatihan. Violeta Noya, Guru SMKN 5 Ambon, mengungkapkan pelatihan selama tiga minggu memberikan pengalaman yang luar biasa. Violeta dilatih untuk lebih kreatif untuk mengolaborasikan masakan Indonesia dengan gastronomi Prancis. “Saya akan menerapkan ilmu – ilmu ini di sekolah agar siswa lebih memahami teknik memasak modern yang menjadi fondasi kuliner dunia,” katanya.

Sri Handayani, guru SMKN 4 Balikpapan, menuturkan bahwa ilmu yang ia terima selama pelatihan memperkaya praktik di _teaching factory_. “Kami belajar membuat produk-produk baru dengan teknik dan peralatan yang belum pernah ia gunakan. Semoga program ini terus berlanjut dan suatu hari, kami bisa belajar langsung ke Prancis,” ungkapnya penuh harap.

Peserta lainnya, Dwiki Adiatma, Guru SMKN 8 Pekanbaru, menilai kegiatan ini menjadi momen penting bagi peningkatan kualitas guru produktif di bidang kuliner. “Saya merasa terhormat mendapat pelatihan langsung dari chef berpengalaman asal Prancis. Sertifikasi ini sangat berarti bagi kami sebagai guru untuk lebih meningkatkan kapasitas kami ke depannya,” katanya.

Kerja sama ini merupakan kelanjutan dari Perjanjian Kerja Sama yang ditandatangani pada 29 Juli 2024 antara Kemendikbudristek dengan Pemerintah Prancis  dalam pengembangan Pendidikan Vokasi, Perhotelan dan Kuliner. Kemendikdasmen berkomitmen untuk terus memperkuat jejaring internasional di bidang pendidikan vokasi, membuka akses  kerja sama lintas negara, dan memastikan para guru menjadi ujung tombak transformasi pembelajaran vokasi yang relevan, modern dan berdaya saing global. (ist) 

Baca Juga :  Madiadnyana: SMK PGRI 3 Denpasar Terus Berkomitmen Cetak Siswa Berkualitas