Tampil Meyakinkan di Debat Pilgub Bali: Mulia-PAS akan Bentuk Badan Khusus Penanganan Sampah dan Pengendalian Tata Ruang
(Dutabalinews.com), Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 1 Made Muliawan Arya (De Gadjah) dan Putu Agus Suradnyana (PAS) tampil meyakinkan saat memaparkan visi dan misi untuk Bali yang berkelanjutan pada debat perdana yang diselenggarakan KPU Bali di Prime Plaza Hotel, Sanur, Rabu (30/10) malam.
Paslon yang dikenal Mulia-PAS ini mengungkapkan visinya untuk “Bali Dwipa Jaya Menuju Indonesia Emas 2045,” yang mencakup pengembangan Bali yang “Maju, Unggul, Lestari, Indah, Ajeg, dan Pasti Sejahtera.”
Adapun tema utama yang diangkat yakni “Memformat Bali Menuju Pariwisata Berkelanjutan” yang mengusung lima subtema: Hukum dan Kamtibmas, Isu Lingkungan dan Tata Ruang, Ketahanan Budaya, Infrastruktur dan Moda Transportasi serta Ekonomi Pariwisata.
De Gadjah mengatakan Program Sumantri yang sukses di era Gubernur Bali Mangku Pastika akan dilanjutkan karena sangat membantu petani dan sekaligus menjaga lingkungan Bali. Simantri (Sistem Pertanian Terintegrasi) telah berhasil membantu puluhan ribu petani melalui pengembangan ribuan sapi ke tiap kelompok. “Manfaatnya sangat besar bagi peningkatan kesejahteraan petani, karena itu akan kita teruskan,” ujar De Gajah.
Pada Program Simantri, tiap kelompok dibantu 21 ekor sapi serta fasilitas pengolahan kotoran sapi menjadi bio gas. Ada sekitar 800 kelompok Simantri yang sudah berjalan dengan menghasilkan kompos, biogas dan urine. Selain Simantri, ia juga akan meningkatkan bantuan insentif bagi subak minimal Rp 50 juta untuk tiap subak guna mendukung keberlanjutan pertanian.
Mulia-PAS menyampaikan komitmennya terhadap berbagai aspek pembangunan yang terintegrasi, yang mencakup tata kelola di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, lingkungan hidup, hingga pariwisata.
De Gadjah juga menegaskan perlunya tata kelola yang lebih solid di seluruh sektor melalui sembilan tata kelola utama. Di antaranya, ia menekankan pentingnya tata kelola pendidikan yang mendukung pemuda dan perempuan, tata kelola ekonomi yang menitikberatkan pada pengembangan UMKM, serta tata kelola lingkungan hidup untuk menghadapi tantangan iklim dan kerusakan ekosistem Bali.
Ia berjanji untuk menghadirkan aplikasi terpadu dan tim pengendali untuk mengatasi masalah persampahan dan tata ruang Bali, sekaligus memperkenalkan Community-Based Tourism sebagai langkah mendukung pariwisata berbasis masyarakat.
Badan Khusus Penanganan Sampah
Menyangkut lingkungan dan tata ruang, De Gadjah merencanakan pembentukan badan khusus penanganan sampah untuk menyelesaikan masalah sampah di seluruh Bali. Juga penanganan banjir melalui sistem penjagaan cadangan air tanah dan penambahan ruang terbuka hijau.
Terkait tantangan defisit fiskal yang dihadapi Bali saat ini, menurutnya, dengan kebijakan “Satu Jalur” akan memaksimalkan dukungan APBN untuk Bali dan membantu meningkatkan alokasi anggaran bagi program-program pembangunan daerah. Ia menegaskan pentingnya perencanaan keuangan yang bijaksana untuk mewujudkan visi kesejahteraan masyarakat Bali.
Menurutnya program yang dicanangkan itu akan berjalan baik dan lancar jika fiskal daerah dalam keadaan nyaman dan sehat. Sedangkan fiskal daerah sekarang ini defisit dan beban pinjaman dana PEN daerah yang cukup besar. (ist)