Konsen Sampah Plastik, PLN UID Bali Bantu Mesin Pengolah Sampah Plastik di Paksebali
(Dutabalinews.com),Peduli mengatasi masalah sampah plastik, PLN Unit Induk Distribusi (UID) Bali memberikan bantuan dua unit mesin pengolah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM) ke Desa Paksebali di TPS 3R Nangun Resik Paksebali, Kecamatan Dawan.
Dengan adanya bantuan mesin ini diharapkan Desa Paksebali dapat menangani masalah sampah plastik yang selama ini belum bisa tertangani. Manajer UP3 Bali Timur Edi Cahyono didampingi Manajer Komunikasi PLN UID Bali, I Made Arya dalam kesempatan tersebut mengungkapkan sejak dua tahun terakhir ini PLN sangat serius dalam mengurangi penggunaan sampah plastik di lingkungannya.
Namun melihat pelestarian lingkungan dibutuhkan partisipasi seluruh lapisan masyarakat, PLN UID Bali melalui program Pelestarian Alam memberikan bantuan mesin pengolah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM) atau mesin pirolisis kepada Desa Paksebali.
“Dan pemberian CSR seperti ini akan kami lanjutan ke kabupaten lainnya. Dan kami berharap kegiatan yang kami lakukan ini dapat menjadi contoh desa lainnya dalam menangani sampah plastik pada utamanya. Sebab sampah plastik saat ini menjadi perhatian serius, terutamanya di Bali,” terangnya, Senin (25/11/2019).
Sementara itu Perbekel Desa Paksebali, Putu Ariadi sangat berterima kasih dengan adanya bantuan dua unit mesin pengelolaan sampah dari PLN tersebut. Dia mengaku selama ini mesin pengolahan sampah di desanya belum mampu mengatasi permasalahan sampah plastik yang dihasilkan masyarakat. Sehingga sampah plastik yang tidak mampu diolah di TPS 3R akhirnya dibuang ke TPA Sente, Kecamatan Dawan.
“Setiap harinya sampah yang dihasilkan warga sekitar 2-3 ton. Dari jumlah tersebut sekitar 20-30 persennya adalah sampah plastik serta residu. Dengan peralatan yang ada, baru 10 persen sampah plastik saja yang bisa kami olah menjadi pelet,” ujarnya.
Dengan adanya bantuan dua unit mesin itu, pihaknya berharap pengolahan sampah plastik yang selama ini belum berjalan maksimal bisa tertangani. “Dua kali seminggu biasanya kami membuang sampah plastik dan residu yang kami tidak bisa kelola ke TPA Sente,” tandasnya.
Produsen mesin pirolisis, Fathul Azis mengungkapkan, seluruh jenis sampah plastik yang ada dapat diolah menjadi BBM dengan alat itu. Dengan waktu 2 jam, sekitar 10 kilogram sampah dapat diubah menjadi 7 liter BBM. “BBM yang dihasilkan dari pengolahan sampah ini dapat digunakan untuk mengoperasikan mesin pemotong rumput dan sepeda motor dua tak. Mesin pirolisis ini dapat dioperasikan 24 jam,” tandasnya. (bas)