Antisipasi Gangguan, Kodam Intensifkan Latihan Pengamanan Pilpres dan Pileg
(Dutabalinews.com), Suhu politil jelang pileg dan pilpres diprediksi semakin meningkat.
Terlebih tahapan Pemilu saat ini memasuki masa kampanye, semua kandidat, tim sukses, pendukung maupun simpatisan semakin meningkatkan kegiatan untuk menarik simpati dan meraup suara saat Pemilu 17 April mendatang.
Kondisi ini tidak menutup kemungkinan dapat terjadi gesekan-gesekan antara kandidat, tim sukses maupun pendukung yang dapat memicu konflik dan mengganggu jalannya tahapan pemilu, yang sesungguhnya sangat diharapkan oleh masyarakat Indonesia dapat berjalan dengan tertib, lancar dan aman serta dapat melahirkan pemimpin-pemimpin bangsa yang terbaik dan memiliki legitimasi hukum.
Untuk mengantisipasi kemungkinan situasi yang berkembang secara dinamis baik terkait dengan kemungkinan terjadinya kerusuhan maupun terjadi bencana alam di saat pemilu, Rabu (20/2) Kodam IX/Udayana menggelar Latihan Pengaman Tahapan Pileg dan Pilpres Tahun 2019 di Lapangan Praja Raksaka Kepaon Denpasar.
Latihan ini diinisiasi oleh Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto, S.I.P, diikuti 385 orang personel gabungan dari Korem 163/WSA, Yonif Raider 900/SBW, Brimob Polda Bali, Yonif Mekanis 741/GN, Yon Zipur 18/YKR, Pomdam IX/Udayana, Bekangdam IX/Udayana, Paldam IX/Udayana, Denkav 4/Simha Pasupati Dam IX/Udayana, Kesdam IX/Udayana, Ajendam IX/Udayana, Hubdam IX/Udayana, Zidam IX/Udayana dan BPBD Provinsi Bali, sebagai tindak lanjut dari latihan Kader Pengamanan Pemilu Legislatif dan Presiden yang sudah dilaksanakan pada minggu keempat (23/1) di Mako Rindam IX/Udayana, Kediri, Tabanan.
Adapun materi latihan dengan sekenario penyanderaan terhadap Ketua KPU oleh kelompok bersenjata tak dikenal, sebagai akibat dari rasa ketidak puasan terhadap hasil penghitungan suara di salah satu TPS, atas kejadian tersebut Pangdam IX/Udayana memerintahkan untuk melaksanakan pembebasan Sandera dengan Operasi Pembebasan Sandera yang dilakukan oleh Yonif Raider 900/SBW sampai pada akhirnya Sandera dapat di bebaskan dan dievakuasi ke tempat yang aman, kemudian disisi lain juga terjadi pengrusakan terhadap Kantor KPU oleh sekelompok massa, sehingga dilaksanakan pengamanan oleh pasukan gabungan TNI, Polri dan BPBD untuk mengamankan dan mengevakuasi korban.
Pada kesempatan tersebut Pangdam IX/Udayana hadir menyaksikan realisme latihan secara langsung dan menyampaikan arahan yang pada intinya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan model yang akan dilaksanakan pada saat proses pelaksanaan pemungutan suara Pileg dan Pilpres pada tanggal 17 April mendatang, untuk itu dalam melaksanakan tugas dilapangan jaga soliditas dan sinergitas sehingga tidak ada permasalahan dan kita pasti mampu untuk melaksanakan tugas dengan baik sehingga Bali-Nusra tetap aman.
Kemudian khusus kepada unsur Komandan/Pimpinan Satuan Pangdam menekankan tentang teknik pengamanan dalam tugas perbantuan dalam pelaksanaan Pileg dan Pilpres 2019 mendatang. Kemudian kerawanan yang perlu mendapatkan atensi adalah kemungkinan terjadinya Bencana Alam disaat Pemilu dan penculikan perangkat KPU, apa bila terjadi bencana yang menjadi tugas kita adalah mengevakuasi orang ke daerah yang relatif aman.
Namun untuk kotak suara jangan sampai disentuh apa bila tidak ada petugas dari KPU maupun petugas yang berkompeten lainnya. Pangdam berharap dengan adanya latihan ini ada bekal pengetahuan bagi segenap anggota yang bertugas di lapangan, bila ada yang kurang jelas segera koordinasikan sehingga tidak ada kesalahan prosedur dalam pelaksanaan tugas, demikian arahan Pangdam.
Para pejabat yang hadir dalam latihan tersebut antara lain Kasdam IX/Udayana, Danrem 161/Wira Sakti, Irdam IX/Udayana, Danrem 162/Wira Bhakti, Danrem 163/Wira Satya, Danrindam IX/Udayana, Asrendam IX/Udayana, para Asisten Kasdam, Kapok Sahli, Para Perwira Staf Ahli, LO-AL, LO-AU, para Komandan/Kabalak Kodam IX/Udayana, dan Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali. (pen)