Politik

RDP di DPR RI, Gus Adhi: Petani Perlu Dibantu Hadapi Dampak Covid-19

(Dutabalinews.com),Anggota Komisi IV DPR RI, A.A. Bagus Adhi Mahendra Putra dalam rapat dengar pendapat (RDP) secara virtual antara Komisi IV DPR RI dengan Sekjen, Dirjen Perkebunan, Dirjen Hortikultura, Dirjen PKH dan Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian memaparkan sejumlah masalah penting yang merugikan petani dan peternak di tengah merebaknya pandemi Covid-19 saat ini.

Petani khususnya petani tembakau dan cengkeh yang merasa dirugikan dengan diterapkannya Peraturan Menteri Keuangan Nomor 152/PMK.010/2019 tentang Tarif Cukai Hasil Tembakau. “Karena setelah berlakunya PMK tersebut harga tembakau petani anjlok dari Rp100 ribu turun menjadi Rp60 ribu, ini akibat tekanan harga dari pengusaha. Jadi saya usulkan sebaiknya PMK tersebut dibatalkan karena tak sesuai dengan aspirasi petani,” jelas Gus Adhi di sela-sela rapat Selasa (28/4/2020).

Rapat sebagai tindak lanjut Rapat Kerja dengan Menteri Pertanian tanggal 16 April 2020 yang membahas Refocusing Kegiatan dan Realokasi Anggaran Kementerian Pertanian Tahun 2020 untuk Memenuhi Ketersediaan Pangan dalam rangka Percepatan Penanganan COVID-19.

Persoalan kedua yakni merosotnya harga telor ayam peternak. “Peternak memang masih tetap produksi telor, namun daya beli masyarakat turun tajam sehingga banyak yang rugi,” ujar politisi Golkar asal Kerobokan Badung. Untuk mencegah peternak tak semakin merugi, Gus Adhi begitu sapaan akrabnya, menyarankan agar hasil peternak bisa dibeli dan selanjutnya disalurkan kepada warga tak mampu yang terdampak Covid-19.

Begitu juga dengan peternak babi. Menurut Gus Adhi sekarang ini, ada kesan di Bali situasinya seperti menjadi pesta babi. Karena para peternak menjual babi dengan harga murah karena sudah tidak mampu lagi membeli pakan ternak sehingga para peternak babi terpaksa melepasnya ke pasar dengan harga murah.

“Walaupun dijual murah harga daging babi di pasaran tetap di kisaran Rp50 sampai Rp 60 ribu per kilo. Ini perlu langkah-langkah kongkrit dari Kementerian Pertanian agar persoalan-persoalan seperti ini tidak terjadi lagi,” ujarnya. Untuk itu, Gus Adhi berharap Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan melakukan langkah-langkah untuk membantu peternak.

Hal penting lain yang juga disampaikan Gus Adhi adalah terkait adanya distribusi beras berkaitan dengan pandemi Covid-19. “Nah ini janganlah membuat konflik lebih panjang lagi karena saya baca di beberpaa media bahwa Pak Mentan akan didirikan ATM beras di Kodim atau Kodam. Ini apa betul atau salah. Tidak tau saya. Tetapi kalau itu betul, maka mohon diurungkan. Karena itu akan menimbulkan kesenjangan lebih tajam,” pesan wakil rakyat yang kini duduk di periode kedua di Senayan.(bas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *