Pertamina Gelar Pelatihan Pengelolaan Destinasi Wisata Baru di Pantai Kelan
(Dutabalinews.com), PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus DPPU Ngurah Rai adakan pelatihan pengelolaan destinasi wisata baru (17/04). Pelatihan ini diadakan untuk mempersiapkan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kelan membangun wisata berbasis kearifan lokal yang unggul.
Menghadirkan I Putu Suada sebagai Ketua Forum Desa Adat Kabupaten Badung yang menyampaikan pentingnya kelembagaan yang baik serta kiat-kiat manajemen pariwisata pantai. Serta menghadirkan Kadek Darma Apriana atau yang popular dengan nama Unggit Desti sebagai owner Warung Pan Tantri yang memberikan sharing mengenai pengembangan bisnis berbasis lokal dan tips-tips nya untuk pengembangan bisnis di Pantai Kelan.
Pariwisata merupakan salah satu pemanfaatan sumber daya alam yang dapat bernilai ekonomi yang tinggi bagi suatu daerah yang mengelola sumber daya alam menjadi suatu tempat wisata yang dapat menarik wisatawan. Disamping nilai ekonomi tinggi, pariwisata dapat meningkatkan rasa bangga terhadap wilayah setempat. Pentingnya pengelolaan pariwisata di suatu wilayah yang memiliki potensi wisata menjadi penting untuk dibentuk Pokdarwis. Keberadaan Pokdarwis perlu terus didukung dan dibina sehingga dapat berperan lebih efektif dalam turut menggerakkan partisipasi masyarakat untuk mewujudkan lingkungan dan suasana yang kondusif bagi tumbuh dan berkembangnya kegiatan kepariwisataan di sekitar destinasi pariwisata.
Desa Kelan merupakan daerah yang memiliki potensi wisata yang tinggi, salah satunya yaitu dengan adanya Pantai Kelan. Namun pengelolaannya belum dilakukan secara optimal. Untuk mengoptimalkan pengelolaannya, Pertamina DPPU Ngurah Rai menginisiasi dibentuknya Pokdarwis Kelan. Saat ini Pokdarwis Kelan telah memperoleh legalitas dari Dinas Pariwisata Kabupaten Badung. Dalam pengelolaan Pantai Kelan, Pokdarwis Kelan terus melakukan pembelajaran dan update pengetahuan untuk meningatkan kualitas dalam mengelola usaha di Pantai Kelan. Dalam pengembangannya perlu referensi dari berbagai pihak untuk mendukung terciptanya pola bisnis yang matang dari berbagai sumber.
“Dalam pengembangan bisnis kita harus mengangkat kekayaan budaya lokal yang menjadi kebanggaan kita. Meskipun Bali merupakan objek wisata yang ramai dikunjungi turis asing, tidak serta merta kita harus mengangkat budaya luar. Justru kita harus mengembangkan budaya lokal agar dapat diterima oleh masyarakat luas bahkan secara internasional. Jangan sampai kekayaan budaya lokal kita justru dikembangkan oleh orang lain, investor yang bukan masyarakat kita sendiri. Untuk memperkuat keberlangsungannya, bisnis lokal juga harus saling support satu sama lain. Local support local”, terang Unggit.
Poin menarik dari pelatihan ini adalah mengangkat karakter, potensi dan budaya yang khas dan unik untuk dipopulerkan sebagai daya tarik dan menjadi branding wisata. I Putu Suada menyampaikan bahwa dalam pengembangan wisata kita harus tau potensi lokal apa yang dimiliki untuk menjadi daya tarik utama wisata dan menjadi ciri khas yang berbeda dari tempat wisata yang lain. Bila perlu kekhasan itu dipatenkan melalui HAKI sebagai bukti hak milik daerah wisata tersebut.
Area Manager Comm., Rel. & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Deden Mochammad Idhani menjelaskan program CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus di Kabupaten Badung ini sejalan dengan penerapan Environment, Social & Governance (ESG) dan Sustainability Development Goals (SDGs). Pertamina selalu berupaya seimbang dalam menjalankan bisnis perusahaan. Demi menjaga kesinambungan bisnis perusahaan, Pertamina juga berupaya mengembangkan program pemberdayaan terutama untuk masyarakat di sekitar wilayah operasional perusahaan.
“Kami berharap Pokdarwis Kelan yang terdiri dari pemuda-pemudi Desa Kelan ini melakukan gebrakan baru dalam mengelola Pantai Kelan. Harapannya agar Pokdarwis Kelan bisa lebih memperkenalkan wisata Desa Kelan dengan pesona sunset dan airport view nya, serta dapat mengangkat kearifan lokal yang dimiliki agar semakin dikenal oleh masyarakat luas. Kekompakan Pokdarwis juga harus selalu dijaga agar menjadi semangat pengembangan wisata Pantai Kelan”, tutup Deden. (ist)