(Dutabalinews.com),Sosialisasi Gebyar Budaya Dirgahayu Ambara Swari di Kecamatan Seririt dihadiri Ketua Yayasan Bangun Sasra yang nama lainnya Dirgahayu Ambara Swari, Ketua Majelis Desa Adat (MDA) Seririt, Ketua PHDI, Ketua Widya Sabha, dan Camat adalah untuk mengajak generasi muda mencintai kearifan lokal tentang memakni arti kehidupan.
“Sosialisasi ini juga mengajak generasi muda memahami sejarah sastra tentang Bali Kuno dan Jawa Kuno. Karena di dalamnya terkandung filosofi kehidupan,” kata Ketua Yayasan Bangun Sasra Gede Ngurah Ambara Putra, Selasa (16/8).
Selanjutnya, Ngurah Ambara juga mengatakan kalau dirinya sangat mendukung keberadaan para tokoh adat, budaya dan agama yang terus mengajak generasi muda untuk bisa lebih memahami tentang arti kehidupan.
Selain itu mendukung para penerjemah dan penyair buku yang menungkan sejarah kehidupan dan sejarah keagamaan yang tertuang di dalam sejarah buku purwa gama sesana, wirata parwa, wrespati tatwa, brata yudha, dan masih banyak buku sejarah lainnya.
“Hal ini juga tidak terlepas dari visi-misi Yayasan Bangun Sastra untuk tetap bisa melestarikan seni dan budaya. Kami juga mengajak seluruh masyarakat Bali maupun luar Bali bisa bergabung, serta bisa mendwonload langsung aplikasi zello di play store,” imbuhnya.
Ambara menambahkan, selain rutin melaksanakan Sosialisasi Kebyar Budaya Dirgahayu Ambara Swari juga berencana dalam momen HIT Kemerdekaan RI Ke-77 mengajak seluruh masyarakat yang sudah tergabung di aplikasi zello untuk ikut dalam ajang lomba pelestarian seni dan budaya yang akan dimulai bulan September 2022.
“Semoga ke depannya Yayasan Bangun Sastra terus bangkit, dan bisa mengajak seluruh masyarakatnya untuk tetap mencintai kesenian dan kebudayaan yang dimiliki, serta lebih memahami juga arti kehidupan yang sebenarnya,” tambahnya. (Sus)
