HI FISIP Unud Ajak Siswa SMKN 1 Sukawati Pahami Peran Seni dan Budaya Bali sebagai Citra Nasional
(Dutabalinews.com), Program Studi Hubungan Internasional FISIP Universitas Udayana berkolaborasi dengan SMKN 1 Sukawati menggelar sosialisasi kepada siswa kelas X dan XI SMKN 1 Sukawati dengan tema “Identitas Seni dan Budaya Bali sebagai Citra Nasional Indonesia”. Kegiatan ini adalah salah satu bentuk implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pengabdian Kepada Masyarakat. Kegiatan ini diadakan di SMKN 1 Sukawati, yang berlokasi di Gianyar Bali yang dikenal sebagai salah satu kebupaten di Bali yang mapan dalam pengembangan seni dan budaya, hal ini tercermin dari kuatnya seni dan budaya yang mengakar dari generasi ke generasi. Kegiatan ini mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) 4: Quality Education , dan SDG’s 17: Partnership for The Goals. Kegiatan ini diikuti oleh sebanyak 75 orang siswa dan siswa dari SMKN 1 Sukawati.
Kegiatan dimulai dengan sambutan dari Kepala SMKN 1 Sukawati Bapak I Putu Puspaya, S.Pd.,M.Pd. yang menyampaikan bahwa kegiatan sosialisasi HI FISIP UNUD ini menjadi sebuah penyemangat bagi para siswa-siswi karena sebagai pelajar yang mempelajari mengenai seni pemahaman akan peran seni dalam kontestasi nasional dan internasional akan sangat bermanfaat. “Pekerja seni yang mampu membuat karya seni dan membawanya hingga kancah internasional adalah sebuah pencapaian yang luar biasa, dan adik-adik di sini memiliki potensi untuk menjadi salah satunya” ujar beliau dalam sambutannya. Beliau juga menekankan pentingnya memahami konteks politik dan hubungan antar negara karena seni dan budaya adalah salah satu media yang mampu menjadi penghubung antar negara, dan beliau berharap kegiatan ini mampu memberikan manfaat bagi adik-adik pelajar di SMKN 1 Sukawati.
Sosialisasi ini menghadirkan tiga orang pembicara yang merupakan dosen, praktisi seni, dan enterprener dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Udayana. Pembicara pertama Bapak Adi P. Suwecawangsa, S.IP.,M.A. dosen Prodi Hubungan Internasional menjelaskan mengenai apa itu citra nasional dan bagaimana seni budaya Bali dijadikan soft power untuk membangun citra Indonesia di kancah internasional, sambil harus memahami batasan-batasan dalam seni budaya itu sendiri seperti esensi individual seniman, originalitas karya, serta etika seni dan budaya tersebut.
Dilanjutkan dengan pembicara kedua Bapak AA. Bagus Surya Widya Nugraha, S.IP.,M.Si., dosen Prodi Hubungan Internasional menjelaskan bagaimana generasi muda di Bali harus merubah pola pikir mereka untuk think locally act globally, menjadi bagian dari generasi yang mampu membawa seni dan budaya sebagai kekuatan Bali untuk menarik minat wisatawan namun harus memperhatikan aspek keberlanjutan dari pariwisata di Bali itu sendiri.

Pembicara ketiga Bapak I Kadek Rian Prayana, S.A.P.,M.A.P., dosen Prodi Administrasi Publik menjelaskan mengenai seni tari Bali yang berkembang dari gerakan yang terinspirasi dari alam (hewan, tumbuhan), kemudian tari Bali memiliki beberapa fungsi sebagai sarana upacara (Wali), sebagai pelengkap upacara (Bebali), dan sebagai hiburan Masyarakat (Balih-balihan), dan esensi pertunjukan di Bali yang berakar pada nilai religius (yadnya, bhakti, taksu), nilai harmoni (tri hita karana), dan nilai komunal (manyama braya).
Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran para pelajar bahwa seni dan budaya yang saat ini mereka pelajari memiliki kekuatan dan berdampak sangat besar pada konteks Bali dan citra nasional Indonesia. Para siswa yang mengikuti kegiatan ini diharapkan mampu memahami materi yang dipaparkan dan akhirnya menyadari potensi individual yang mereka miliki dalam bagian yang turut membentuk citra nasional Indonesia.
Koordinator Program Studi HI FISIP Universitas Udayana, Ni Wayan Rainy Priadarsini berharap agar kolaborasi seperti ini dirasa manfaatnya oleh adik-adik pelajar sehingga bisa direplikasi dan dilanjutkan di sekolah lainnya. Salah satu dosen yang juga turut hadir Ni Wayan Wahyuni, S.H.Int.,M.A., yang berlaku sebagai Ketua Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat turut menyampaikan harapannya agar adik-adik yang belajar seni dan budaya di SMKN 1 Sukawati menjadi semakin terbuka wawasan dan pengetahuannya, dan melihat peluang yang ada dari sektor yang kini mereka geluti. “Kegiatan kolaborasi kampus dan sekolah adalah salah satu bentuk kolaborasi yang sangat penting dan bermanfaat sebagai salah satu bentuk implementasi transfer pengetahuan dari para pakar dan ahli di bidangnya kepada para adik-adik pelajar”.
Siswa-siswi SMKN 1 Sukawati menyambut kegiatan dengan sangat antusias. Antusiasme tercermin dari aktifnya mereka pada sesi tanya jawab, dan juga partisipasi dalam pengisian kuisioner pra-test dan pasca-test. Hasil dari kuisioner pasca tes juga menunjukkan bahwa 90% partisipan memahami materi yang diberikan dan bertambah pengetahuannya tentang bagaimana seni dan budaya dijadikan sebagai alat membangun citra nasional Indonesia di kancah internasional. (ist)
