Plataran Menjangan Xtravaganza 2019, “Millenials for The Forest”
(Dutabalinews.com),Xtravaganza adalah salah satu acara Plataran Indonesia yang menyoroti “budaya, musik dan lingkungan”, diadakan secara rutin sepanjang tahun di hotel dan resor Plataran di seluruh Indonesia, yang terakhir adalah Plataran Bromo Marathon Xtravaganza 2019.
November ini, Plataran L’Harmonie menjadi tuan rumah Plataran Menjangan Xtravaganza 2019 di Taman Nasional Bali Barat. Sejalan dengan profilnya sebagai “True Indonesian Icon” serta komitmen Plataran untuk mendukung masyarakat lokal, melestarikan lingkungan alam dan melestarikan satwa liar, perayaan tahunan ikonik ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran publik akan ekosistem pesisir dan laut.
Berfokus pada keterlibatan generasi muda dalam kegiatan konservasi, Menjangan Xtravaganza 2019 hadir dengan tagline: Millennials for the Forest. Didukung oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta otoritas Taman Nasional Bali Barat, acara ini akan fokus pada tiga aspek utama: ekowisata & keberlanjutan, budaya & hiburan dan kewirausahaan lokal.
Konsep inti ini datang bersama-sama untuk mengadakan acara musik dan hiburan menarik di hutan, menampilkan pertunjukan musik oleh Jamie Aditya (Jockey dan Musisi Video Indonesia-Australia), Balawan (Gitaris dan Penulis Lagu Indonesia), Dialog Dini Hari (Folk Band Indonesia), Astrid Sulaiman (Pianis & Wakil Ketua Ubud Village Jazz Festival) dan banyak lagi. Selain itu, Xtravaganza akan menampilkan berbagai kegiatan konservasi dan ekowisata yang menampilkan keindahan alam dan keanekaragaman budaya di wilayah ini.
Akan ada proyek penanaman pohon endemik, penanaman karang dan program pelepasan burung jalak Bali, serta festival seni dan budaya, festival kuliner dan perlombaan memasak, festival mural, workshop pembuatan layang-layang dan festival, dan kelas Zumba outdoor. Dari segi kebutuhan panggung produksi acara dan hiburan diorganisir oleh PT Ubud Vista Jafesindo di mana merupakan legalitas dari Ubud Village Jazz festival.
Acara diadakan pada Sabtu (2/11/ 2019 di Plataran L’Harmonie – Taman Nasional Bali Barat. Sekitar 1.500 orang diperkirakan menghadiri acara ini, yang akan difokuskan terutama di sekitar Octagon Ocean Club dan Area Penangkaran Rusa. Dengan jadwal yang padat dan bervariasi, acara dan perayaan akan berlangsung sepanjang hari, menyatukan kaum millennials demi kebaikan hutan dan lingkungan.
“Harapan kami generasi milinieal bisa menjadi bagianf ati bagaimana bisa menjaga kawasan hutan, dan bagaimana bisa melanjutkan konservasi,” ujar Agus Trisna selaku Kepala Taman Nasional Bali Barat.
Terus berusaha mewakili Indonesia di kancah dunia pada Pembangunan Keberlanjutan Ramah Lingkungan (Eco Sustainability Development), Plataran L’Harmonie Menjangan baru-baru ini terpilih sebagai pemenang pada Global Forum on Human Settlements (GFHS) ke-14 untuk Perencanaan dan Desain (Planning and Design of Scenic Areas) dalam kategori Destinasi Wisata, sebagai pengakuan atas pencapaiannya dalam membangun komunitas resor yang selaras dengan topologi dan hidrologi setempat.
Plataran menjadi perusahaan perhotelan pertama, taman nasional pertama dan proyek pengembangan lingkungan pertama di Indonesia yang menerima penghargaan bergengsi ini. Selain penghargaan terbaru dari GFHS, resor ini merupakan Green Silver Winner dalam Indonesia Sustainable Tourism Award pada tahun 2017, dinobatkan dalam Top 100 Global Sustainable Destinations pada tahun 2017 & 2018, pemenang pada World Luxury Spa Awards tahun 2018 dan sering terdaftar sebagai 100 perusahaan teratas di Indonesia.
Plataran Indonesia didirikan pada tahun 2009 sebagai perusahaan Indonesia yang mencakup berbagai aspek pariwisata, termasuk hotel, resor, kapal pesiar, spa, restoran, venue dan nature development area. Properti Plataran tersebar di berbagai lokasi indah kepulauan Indonesia. Kata “Plataran” sendiri berarti “Tempat yang paling disukai Tuhan”. Konsep dasar pariwisata Plataran meliputi tiga X yaitu: eXoticism, eXperience dan eXcellence, dengan komitmen untuk menjadi “True Indonesian Icon”.
Yozua Makes, CEO Plataran menjelaskan betapa berartinya peran serta media di dalam menjaga lingkungan. “Menjaga lingkungan harus seimbang dengan menjaga manusia,” ujarnya.
Selain itu acara yang terbuka untuk masyarakat lokal terlibat di dalamnya ini, mendapatkan dukungan besar dari Bupati Buleleng. “Semoga di tahun yang akan datang tetap dilaksanakan dengan berkolaborasi dengan seni dan budaya yang ada di Buleleng,” jelas Nyoman Sutrisna selaku Kepala Dinas Pariwisata mewakili Bupati Buleleng. (hms)