BI Bali Bangun Optimisme 2026 Lewat Temu Wirasa dan Apresiasi Mitra Survei

(Dutabalinews.com), Dalam semangat meneguhkan orkestrasi kebijakan dan implementasi lintas pemangku kepentingan, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali menggelar Temu Wirasa Stakeholders 2025 pada 12 November 2025. Dengan mengusung tema “Bali Bangkit dan Bersinar: Semangat Baru, Sinergi Kuat, Ekonomi Tumbuh,” kegiatan ini mencakup beragam agenda, antara lain pemberian apresiasi kepada stakeholders, talkshow tematik, pameran UMKM, doorprize, serta kompetisi artikel bagi generasi muda. Acara dibuka oleh Kepala Perwakilan BI Bali, Erwin Soeriadimadja, bersama Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Provinsi Bali, Luh Ayu Aryani. Temu Wirasa juga menghadirkan narasumber terkemuka seperti Happy Salma (aktris, founder Titimangsa, owner Tulola Design), Djoko Kurniawan (Senior Business Consultant), dan dimoderatori oleh komedian Cak Lontong. Kegiatan ini menjadi ajang apresiasi bagi berbagai pihak yang telah mendukung tugas-tugas BI, termasuk pemerintah daerah, instansi vertikal, perbankan, pelaku usaha, UMKM, asosiasi, pemilik proyek investasi, dan perguruan tinggi.

Dalam sambutannya, Kepala Perwakilan BI Bali, Erwin Soeriadimadja, menyampaikan bahwa perekonomian Bali tetap solid. Hal ini tercermin dari pertumbuhan ekonomi Triwulan III 2025 sebesar 5,88% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan nasional sebesar 5,04%. Selain itu, tingkat inflasi Bali pada Oktober 2025 juga terjaga di angka 2,61% (yoy), masih dalam rentang target 2,5±1%.

Erwin menambahkan bahwa capaian positif tersebut tidak lepas dari dukungan data para stakeholders. Bank Indonesia Bali mengumpulkan data melalui 11 survei rutin serta in-depth interview dengan 695 responden dari berbagai sektor usaha dan masyarakat untuk memperoleh gambaran yang akurat mengenai kondisi ekonomi Bali. Sejalan dengan itu, Luh Ayu Aryani menekankan pentingnya kolaborasi lintas pihak—pemerintah daerah, perbankan, asosiasi, akademisi, dan pelaku usaha—untuk memperkuat pertumbuhan dan pemerataan ekonomi. “Kuncinya memperkuat sinergi, kerja sama, dan kolaborasi berbagai pihak untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang makin inklusif dan berkelanjutan,” ujarnya.

Pada sesi pembuka, BI Bali memberikan apresiasi kepada mitra yang berkontribusi nyata dalam ekosistem data dan kolaborasi sepanjang 2025. Penghargaan diberikan kepada Responden Survei Terbaik (PT Aditya Sentana, Bappenda Provinsi Bali, PT Wahana Wirawan), Kontak Liaison Terbaik (BPD Bali, PT Angkasa Pura Indonesia/InJourney Airports, The Stones), serta Counterparts Terbaik Sektor Pariwisata (Bali Tourism Board, Bali Hotels Association, ASITA Provinsi Bali, dan PHRI Provinsi Bali).

Baca Juga :  Reses Dr. Mangku Pastika, M.M.: Manfaatkan Semua Potensi Hadapi Darurat Pandemi Covid-19

Sesi talkshow yang dipandu Cak Lontong menghadirkan dua narasumber inspiratif. Happy Salma membawakan materi “Entrepreneur Outlook 2026” dengan menekankan pentingnya cerita dan budaya sebagai identitas merek serta katalisator nilai tambah bagi perajin lokal. Sementara itu, Djoko Kurniawan membawakan topik “Cuan Ga Harus Sultan” yang menegaskan pentingnya konsep bisnis yang tepat, konsistensi eksekusi, dan strategi ekspansi yang terukur. Happy juga mencontohkan bagaimana storytelling budaya, seperti tarian Saman, Serimpi, dan Janger, dapat menjadi sumber inspirasi dalam desain yang merawat tradisi dan membuka rantai nilai bagi perajin lokal. Djoko menambahkan bahwa ide bisnis dapat sederhana, namun akan bernilai tinggi jika dimatangkan dengan diferensiasi dan proses yang mudah direplikasi.

Menutup rangkaian kegiatan, BI Bali menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat kerja sama dan membangun strategi bersama berbagai pemangku kepentingan melalui semangat “Bali Bangkit dan Bersinar: Semangat Baru, Sinergi Kuat, Ekonomi Tumbuh.” Penyelenggaraan Temu Wirasa Stakeholders 2025 diarahkan untuk memperkuat kepemimpinan dan resiliensi pelaku usaha guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan bagi masyarakat Bali.